Jumat, 01 Oktober 2010

Warga Resahkan Cafe Liar di Pantai Publik Marunda


Cilincing- Warga RW 7 pesisir Marunda, Cilincing mengeluhkan berdirinya cafe-cafe liar di pesisir pantai Marunda. Disinyalir cafe-cafe tersebut menyimpan banyak PSK. Apalagi pada malam minggu, suara bising musik dari dalam cafe tersebut mengganggu ketenangan warga sekitar. "Kami warga sudah sering menegur si pemilik, namun diindahkan, kalau bisa petugas trantib untuk membongkarnya mas!" kata Daryo 29, petugas parkir motor di pintu Timur pantai Marunda.



Warga meminta kepada Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara  segera menertibkan karena sangat mengganggu warga. “Wilayah inikan merupakan satulah satu titik dari 12 destinasi pesisir. Tapi kenapa tidak pernah mendapat perhatian dari dari pemerintah, padahal lokasi ini juga dekat dengan tempat peribadahan,”ujar Daryo,43 warga Marunda.


Jika hal keberadaannya tidak segera ditertibkan dikhawatirkan jumlah kafe akan terus bertambah. Untuk itu dia berharap Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono jangan tutup mata dengan keberadaan mereka. “Kami warga di sini sudah lama  mengeluhkan keberadaan mereka. Tapi entah kenapa sampai saat ini belum ada tindakan yang berarti,”tambah Eman warga RW 7 Marunda lainnya.


Keluhan warga itu jelas keduanya karena hampir setiap malam  tidak bisa tidur nyenyak karena kebisingan suara musik dari kafe-kafe tersebut. Padahal tempat ini merupakan merupakan lokasi bersejarah dan dekat dengan tempat beribadah. Selain itu di lokasi juga merupakan salah satu dari 12 destinasi pesisir yang merupakan lokasi wisata relegius. “Masak lokasi wisata relegius ada tempat hiburan malamnya,”ungkap keduanya.


Wakil Camat Cilincing, Dedy Tarmisi, mengaku belum mengatahui kalau di sekitar lokasi masjid Al-Alam dan Rumah Si Pitung ada beberapa tempat hiburan. “Kami akan mengecek kebenaran informasi tersebut, sampai saat ini memang belum mengetahui secara pasti. Jika di lokasi benar ada bermunculan kafe, kami akan melakukan penertibkan,”jelasnya. Cafe-cafe liar di bibir pantai sebelah timur ini ramai dikunjungi orang apalagi malam minggu. Kalau dibiarkan bukan hanya mengganggu ketenangan warga, melainkan menambah citra buruk bagi kawasan tersebut. (Bian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar