Cilincing- Sebanyak 131 orang yang diduga preman, diamankan Kepolisian di Jl Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (29/8). Diduga, mereka ingin menguasai sebuah lahan seluas 2000 meter di RT 04/01, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.Diamankannya para preman tersebut berawal dari laporan warga akan ada serombongan orang berniat menduduki lahan yang dikuasai PT Anugerah Perdana Jaya, di Gang 2, Jl Baru Cilincing, RT 04/01, Cilincing. Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian kemudian melakukan pengamanan agar tidak terjadi bentrok.Kemudian, sekitar pukul 09.00, saat kendaraan rombongan tiba, pihak Kepolisian langsung mengamankan mereka ke Polres Jakarta Utara. Dari hasil pendataan dan penggeledahan yang dilakukan, 3 orang diantara berinisial UJ (32), RD (46) dan DD (23), ditahan dan diproses karena kedapatan membawa senjata tajam."Mereka berasal dari Bogor, Pandeglang, Lebak dan Sukabumi. Informasinya karena ada persoalan saling klaim lahan dan melibatkan massa. Kita hanya mengamankan agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar, Kompol Azhar Nugroho, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Jumat (29/8).Selanjutnya, sebagian massa yang tidak kedapatan melanggar hukum diperbolehkan pulang. Sedangkan mereka yang kedapatan mebawa senjata tajam ditahan untuk diproses secara hukum."Mereka terancam melanggar UU Darurat nomor 1 tahun 1951. Dengan ancaman maksimal penjara selama 5 tahun," tandasnya.
Jumat, 29 Agustus 2014
Kamis, 28 Agustus 2014
Warga Minta Pengelolah Ps Kalibaru Bersihkan Bongkahan PKL
Sudah Ada Rambu Dilanggar, Petugas Tindak Parkir Liar
Sopir Angkot Tak Berseragam Kembali Berkeliaran
Cilincing- Meski kerap dilakukan razia terhadap sopir angkot yang tak berseragam oleh petugas, tetap saja tak membuat efek jera. Mereka tetap saja melakukan pelaggaran berulang-ulang. Bahkan kerap kali angkot ini di kemudikan oleh anak usia belia remaja dan sopir tembak.
"Mereka kalau sudah mengemudi selalu kebut-kebutan tak memikirkan keselamatan penumpangnya" kata Helda 23, karyawan KBN yang setiap hari menaiki angkot U 03 jurusan Tg Priok-Cakung itu.
Senada diutarakan Titi 15, siswa SMP Bayangkara,Koja . Ia meminta agar angkot yang tak berseragam di tindak. Apalagi sopir ini selalu menurunkan atau memindah penumpang seenaknya sehingga membuat banyak siswa terlambat masuk sekolah.
"Kesal juga pak! Lagi enak-enak duduk disuruh turun pindah angkot alasannya mau mutar balik" ujarnya.
Sementara itu Saidin 45, Sopir angkot KWK 07 Jurusan Semper-Tg Priok menjelaskan, biasanya sopir-sopir tak berseragam itu adalah sopir tembak yang diberikan oleh si sopir resmi. Terkandang mereka sering ugal-ugalan mengingat sebagaian besar anak-anak remaja. Dan mereka itu tak mengantongi SIM.
Hengki Sitorus Kasie Op Sudinhub Jakut menjelaskan, pihak tak henti-hentinya melakukan operasi pada sopir angkot yang tak mengenakan seragam itu. Bahkan dalam satu bulan sudah puluhan sopir tak berseragam ditilang dan ditindak.
Selasa, 26 Agustus 2014
Kapal Paus Milik Dishub Terbakar, 34 orang Terluka
Krisis BBM! Puluhan Truk Kontainer Antri di SPBU
Ketiga Kalinya Jokowi Tinjau Waduk Kendal Rorotan
Cilincing- Gubernur DKI Jakarta yang juga presiden terpilih Republik Indonesia untuk yang ketiga kalinya melakukan peninjauan dan pengecekan pembangunan Waduk Kendal, Rorotan Cilincing Jakarta Utara.
Senin, 25 Agustus 2014
Pembangunan Waduk Kendal Rorotan Dikebut !
Sabtu, 23 Agustus 2014
Warga Penjaringan Cemas! Tempat Tinggalnya Bakal Digusur
Penjaringan- Warga RW 17 Kel Penjaringan, Jakarta Utara yang berada di bantaran Waduk Pluit akhir September 2014 ini bakal digusur untuk normalisasi Waduk Pluit.Dan wargapun siap-siap untuk angkat kaki.
Meski demikian warga mengaku Pemrov DKI belum memberitahukan adanya rencana penggusuran itu. "Kami belum tau adanya rencana gusuran terhadap ratusan rumah warga disini" kata Gustala Ketua RW 017 Penjaringan. Dan ia meminta Pemda DKI melakukan musyawarah terlebih dahulu agar nantinya tidak merugikan masyarakat.
Rusdianto Camat Penjaringan menegaskan akan menertibkan ratusan rumah warga yang masih bertengger di arel bantaran waduk Pluit mulai dari belakang Pos Polisi sampai ke rumah pompa. "Akhir September penertiban sudah bisa dilakukan" ujarnya.
Dijelaskan ada 300 rumah warga yang akan ditertibkan seluruhnya berdiri diatas waduk. Dan mereka nantinya akan direlokasi ke Rusun Muara Baru.
Heru Budi Hartono Walikota Jakarta Utara menambahkan Pemda DKI tidak akan memberikan uang kerokhiman atau ganti rugi karena mereka berdiri diatas tanah terlarang. "Kami hanya menyediakan rumah susun untuk tempat tinggalnya" ujarnya.
Kamis, 21 Agustus 2014
Mobil Pengisi ATM Terbakar di Jalan Plumpang-Semper
Koja- Sebuah mobil minibus APV pengisi ATM hangus terbakar di Jalan Plumpang-Semper (dpn Indomart gg Masjid) Rawabadak Selatan, Koja Jakarta Utara.
Mobil bernopol B 9148 UQD ini sedianya akan mengisi uang di ATM di Indomart. Entah tiba-tiba langsung hangus terbakar dengan mengeluarkan api besar.
Hingga saat ini nampak pertugas dari Sudin Pemadam Kebakaran sedang melakukan pemadaman. Dalam waktu 15 menit api langsung dipadamkan.
"Saat ini sedang kita selidiki penyebab terjadinya kebakaran" kata Kompol Tumpak Simangungsong Kapolsek Koja.
Akibat kebakaran ini akses Jalan Raya Plumpang-Semper menuju ke Simpang Lima Semper Macet total.
Muckhtar Zakaria Perwira Piket Sudin Damkar Jakut menjelaskan penyebab api sedang dikakukan penyidikan oleh pihak Polsek Koja. Namun info yang didapat dari sopir yang bernama Edward 28 tahun bahwa mobil kondisi sedang menyala,tiba-tiba keluar api dari kap mesin. "Untuk proses penyidikan saat ini sudah diserahkan ke polisi" kata Mukthar.
Selain mengakibatkan uang didalam mobil turut terbakar, sang sopir, Edward (28) mengalami luka bakar ringan dibagian lengan tangan kanan. Terbakarnya mobil tersebut diketahui mulai terjadi sejak pukul 16.50 sore. Saat itu, mobil tengah mengisi uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) salah satu bank BUMN di dalam mini market.
Salah seorang saksi mata, Bariyah (29), warga RW 05, Tugu Utara mengatakan dirinya tengah melintas saat melihat mobil mulai terbakar. Api dilihatnya keluar dari bagian kolong mobil dan dengan cepat membakar seluruh bagian mobil. "Peristiwanya berlangsung dengan cepat. Sempat terdengar ledakan satu kali, mungkin dari bagian tangki bensin, setelah api langsung membesar," katanya. Melihat mobil terbakar, sejumlah warga yang ada dilokasi sempat membantu agar api tidak merambat ke mini market. Beramai-ramai mereka mendorong mobil keluar parkiran hingga ke tepi jalan.
Senin, 18 Agustus 2014
Pengusaha Kabur ! Buruh KBN Terlantar Dan Kelaparan
Cilincing- Ratusan buruh PT. Myung Shiung yang sejak bulan Juni 2014 lalu ditinggal kabur pengusahanya nasibnya terlantar. Ratusan buruh ini bertahan menginap di pabrik untuk menunggu kepastian pembayaran gaji dan THR. Para buruh tak lagi mementingkan kondisinya, mereka tidur di atas pelataran tangga pabrik,di pos satpam bahkan mereka nyaris kelaparan.
Nunung 35, salah satu pekerja PT Mhiung Shiung saat ditemui berharap persoalannya bisa dituntaskan terutama soal uang gaji dan THRnya. Lantaran belum tuntas pembayarannya,ia tak bisa mudik lebaran bahkan membayar uang kontrakan selama tiga bulan ini. Ironisnya lagi saat orangtuanya meninggal dunia di kampung halamannya tak bisa pulang karena tak punya uang.
"Bulan lalu orangtua saya meninggal. Tak bisa saya menengoknya karena tak
Empat Gubuk Pemulung Hangus Terbakar
Cilincing- Empat gubuk hunian di pemukiman Gang Salon Ujung RT 3/3 Sukapura, Cilincing Jakarta Utara dilalap si jago merah.
Hunian yang biasa ditempati para pemulung barang-barang bekas ini hangus tak tersisa.
Arifin 45, terkejut saat melihat kondisi tempat tinggalnya sudah hangus terbakar. "Saya engga tau soalnya sedang cari barang bekas. Dan dikasih tau kalau tempat tinggalnya sudah terbakar" ujarnya.
Dalam musibah kebakaran ini, sebanyak 5 DPK dari Sudin Kebakarana Jakarta Utara di terjunkan ke lokasi. Bahkan warga sekitar turut membantu memadamkan api.
"Saya belum tau penyebab terjadi kebakaran ini. Namun kasus ini sudah diserahkan ke polsek Cilincing" kata salah satu petugas pemadam.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 06.40 pagi baru bisa dipadamkan pada pukul 07.35.pagi. kebakaran juga membuat warga yang saat itu akan melakukan aktivitas menjadi tontonan. * bian*
Minggu, 17 Agustus 2014
Parkir Sembarangan Di Arteri Marunda Didenda Rp 500 Ribu/Hari
CILINCING- Meski setiap hari terus di lakukan operasi rutin maupun razia gabungan terhadap parkir liar di sepanjang akses jalan Arteri Marunda, Cilincing namun tetap saja banyak sopir yang masih membandel parkir di jalan tersebut. Dan akses jalan tersebut juga dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan karena jadi biang kemacetan dan kecelakaan.
Untuk itulah pihak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara menggelar sosialisasi Perda No 3 tahun 2012 tentang restribusi daerah menyangkut pelanggaran parkir sembarangan.
Arifin Hamonangan Kasudin Perhubungan Jakut didampingi Hengki Sitorus Kasie Op Sudinhub Jakut menegaskan, berlaku mulai hari selasa 26 Agustus 2014 nanti jika masih ada kedapatan kendaraan yang parkir di sepanjang Jalan Arteri Marunda pihaknya akan melakukan derek ke terminal Tanah Merdeka, Kalibaru.
Dan si pelanggar akan dikenakan biaya restribusi penginapan dan penyimpanan kendaraan sebesar Rp 500 Ribu/hari/Kendaraan. Denda tersebut bisa berlipat ganda bila kendaraan yang tertindak tidak diurus berhari-hari maka dendanya akan berlipat.
"Dengan penerapan seperti ini tidak ada lagi kendaraan truk besar atau truk berat yang seenaknya lagi menaruh kendaraannya di sepanjang jalan ini" ujar Hengki saat memberikan surat himbauan kepada awak sopir di Jalan Arteri Marunda.
Ditambahkan, proses untuk pengambilan kendaraan untuk membayar denda melalui bank DKI. Setelah itu di urus ke kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk pengambilan kendaraan di terminal Tanah Merdeka.
Surya 45, Warga Jalan Kebantenan RW 3 Semper Timur, Cilincing menyambut baik penegasan sudinhub Jakut untuk meminimalisir parkir sembarangan di Jalan Arteri Marunda.
"Saya setuju jika diberlakukan aturan itu supaya jalan ini nyaman dan lancar" ujarnya
Jokowi Cetak Satu Gol! Dan Tiduran di Tribun
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta juga Capres 2014 Joko Widodo menyempatkan diri bermain bola bersama tim selebritis di lapangan bola Waduk Pluit, Jakarta Utara, untuk memeriahkan HUT RI ke 69.
Jokowi satu tim bersama aktor Darius Sinathrya bahkan sempat mencetak satu gol ke gawang lawan.Namun, stamina pria asal Solo berusia 53 tahun tersebut sudah tak se-fit dahulu. Beberapa menit setelah menciptakan kemenangan untuk timnya, Jokowi memutuskan untuk beristirahat mengatur nafas.
"Kan lama sekali nggak latihan, nggak pernah jogging selama empat bulan karena kampanye," kata Jokowi sambil ngos-ngosan di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (17/8/2014).
Terlihat sudah letih, Jokowi mengangkat tangan untuk meminta di ganti, setelah pergantian jokowi lari ke tribun tempat duduk lalu tiduran untuk melepas capeknya.
Dalam laga pertandingan yang berlangsung penuh tawa dan canda dari warga Pluit tersebut, konon katanya Jokowi sempat melakukan pelanggaran. Namun, Jokowi dengan gaya khasnya menolak hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran.
"Gimana? Dia, apa itu, lewat depan saya, saya tendang kakinya saja," katanya berseloroh disusul tawa.Lalu, bagaimana penilaian Jokowi terhadap gol yang dilesakannya barusan? "Kalau seperti itu 10 kali gol terus. Namanya penalti," tutupnya sambil meneguk air mineral dari botol.
Jumat, 15 Agustus 2014
KBN ! Surga Bagi Pendatang Baru Di Jakut
SUKAPURA- Usai libur lebaran penduduk pendatang mulai kembali ke Jakarta dan memulai lagi aktivitasnya. Dari mulai pedagang,nelayan, pembantu rumah tangga hingga pekerja pabrik.
Fenomena membludaknya pendatang baru ke Jakarta bukan hal yang aneh. Salah satunya di wilayah Kel Sukapura, Cilincing Jakarta Utara. Mengingat di wilayah ini terdapat kawasan pabrik yang memperkerjakan ribuan orang.
Puspita 23, perempuan asal Jambi yang mengontrak di RT 4/2 kel Sukapura mengaku nekad datang ke Jakarta untuk bisa cepat dapat pekerjaan. Pasalnya di tempat daerah ia tinggal sangat sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonominya.
"Rencananya mau melamar pekerjaan di KBN pak! Karena di kawasan itu banyak membutuhkan tenaga kerja. Apalagi teman-teman kami banyak yang sudah berhasil" katanya.
Senada juga diutarakan, Tari 21 perempuan asal Serang,Banten dan Yulia 19, asal Brebes ini melihat banyak keberhasilan yang dicapai teman atau kerabatnya yang lebih dulu sudah bekerja di KBN. Iapun nekad dengan berbekal ijazah SMP dan SLTA serta uang Rp 1 juta yang dibawa dari kampungnya.
"Saat ini saya tinggal sama bibi yang sudah dua tahun tinggal di Sukapura. Sudah ada panggilan untuk bekerja. Mudah-mudahan lekas diterima" ujarnya.
Yulia, Puspita dan Tari salah satu dari ribuan warga pendatang di Kel Sukapura yang berjuang untuk dapat merubah nasibnya seperti yang sudah dicapai teman-temannya yang terdahulu. Tetapi buat Pemda DKI Jakarta merupakan pekerjaan rumah tiap tahun untuk bisa menahan derasnya kaum urban ini datang.
Purba Hutapea Kadis Kependudukan Dan Catatan Sipil DKI Jakarta menjelaskan, pihaknya tak bisa melarang atau mencegah kaum urban ini datang ke Jakarta asalkan mereka memenuhi persyaratan seperti punya jaminan tempat tinggal, punya keahlian, jaminan pekerjaan, KTP daerah asal dan keterangan dari RT/RW tempat ia bermukim.
"Jangan nantinya datang tak punya KTP dan pekerjaan,tinggal di kolong jembatan yang justru menambah persoalan sosial di Ibukota. Dan mereka ini akan dipulangkan kembali ke kampung halamannya" ujar Purba Hutapea.
GELAR OPERASI BINA KEPENDUDUKAN
Sementara untuk melakukan pendataan bagi penduduk pendatang di Ibukota Dinas Kependudukan DKI Jakarta menggelar operasi bina kependudukan di wilayah yang padat penduduk pendatangnya. Salah satunya di wilayah Kel Sukapura, Cilincing Jakarta Utara.
Menurut Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakarta Utara sasaran Biduk ( Bina Kependudukan) di Kel Sukapura karena di wilayah itu disinyalir bermukimnya penduduk pendatang baru. Dan lingkungannya banyak rumah kos-kosan serta kontrakan yang di huni sebagian besar pekerja pabrik di KBN.
"Sasaran Operasi Biduk di Sukapura karena lokasinya merupakan pemukiman padat penduduk yang berdekatan dengan KBN,cenderung mayoritas banyak pendatangnya" kata Edison Sianturi.
Ditambahkan Edison, para penduduk pendatang yang terjaring operasi ini akan diberikan Surat Keterangan Domisili Sementara (SKDS) selama satu tahun. Surat tersebut dibutuhkan untuk kepentingan pendataan bagi Sudin maupun pengurus RT/RW keberadaan warga pendatang yang menetap sementara saat ini.
Junaidi Seko Jakarta Utara meminta kepada perangkatnya seperti camat dan lurah agar melakukan pendataan kepada penduduk pendatang di wilayahnya bersama RT/RW dengan dibekali surat SKDS tadi. Supaya data tersebut sangat penting dan bermanfaat terutama keberadaan pendatang baru.
"Sangat baik program Biduk ini yang merupakan salah satu imbuhan gubernur supaya masyarakat yang datang ke jakarta itu tertib dan taat administrasi kependudukan " ujarnya.
Sebab jika tidak terpantau dan terpantau bukan tidak mungkin nantinya akan menjadi persoalan sosial baru di Ibukota,contohnya masalah PMKS.
Terbukti dalam operasi bina kependudukan di kel Sukapura ini terjaring 273 warga pendatang terjaring operasi Biduk.
Gaji Tak Dibayar, Pemain Persitara Tolak Tanding
Ratusan Buruh KBN Dan Pendatang Baru Terjaring Biduk
CILINCING- Banyak pendatang dari luar daerah ke kota jakarta untuk mencari pekerjaan akan tetapi banyak penduduk yang tidak mendaftarkan diri atau lapor ke wilayah setempat, ini menyebabkan wilayah semakin padat dengan tidak terdata nya penduduk dari luar daerah.
Tercatat data pendatang baru terbanyak di kelurahan sukapura, kecamatan cilincing, Jakarta Utara. Pasalnya wilayah di kel sukapura bedekatan dengan kawasan berikat nusantara (KBN),yang disinyalir banyak pendukung pendatang serta pekerja yang masih berstatus sebagai penduduk daerah. Tercatat 273 orang rata- rata penduduk daerah yg belum lapor ke wilayah tersebut. Maka dari itu Suku dinas kependudukan dan catatan sipil merazia penduduk yang bukan domisili DKI Jakarta untuk lapor secepatnya, jika untuk tinggal di jakarta sementara maka lapor ke RT,RW, serta Kelurahan, jika ingin menjadi penduduk tetap segere urus surat pindah dari daerah sesuai prosedur yang telah di tetapkan.
Purba Hutapea Kepala dinas kependudukan dan catatan sipilDKI Jakarta didampingi Junaidi Seko Jakut serta Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakut menjelaskan, "kebanyakan penduduk dari daerah datang ke jakarta dengan alasan pekerjaan di ajak oleh temen, keluarga bahwa mencari pekerjaan di jakarta itu mudah, selain itu dengan alasan perut apa aja di lakukan asal bisa isi perut," ujarnya.
Dijelaskan Purba, Operasi Biduk ini bertujuan agar mereka yang datang ke Jakarta yang mempunyai persyaratan seperti KTP Daerah,jaminan pekerjaan dan tempat tinggal maka diberikan SKDS (Surat Keterangan Domisi Sementara).
Dalam operasi biduk ini, Kadis Dukcapil bersama aparatnya di dampingi petugas satpol PP menelusuri gang-gang dan rumah-rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal para pekerja maupun pendatang baru.
Sementara itu Junaidi Seko Jakut menambahkan, Setelah di razia oleh petugas yang tersebar di 5 wilayah kelurahan sukapura maka penduduk yang terjaring operasi Biduk ini segera melapor ke RT/RW dan ditanyakan apakah di jakarta untuk sementara atau tinggal selama nya di jakarta,kemudian melengkapi persyaratannya.
"Apa yang disampaikan oleh pak gubernur, pemda DKI tidak melarang orang daerah datang ke Jakarta asalkan ada jaminan kerja, tempat tinggal yang layak dan membawa persyaratan.
bukan liar seperti di bawah jembatan atau di jalanan" tuturnya.
Sementara itu Marni (21) asal bekasi sudah 2 tahun tinggal di jakarta beralamat jl swadaya rt 5 rw 2 kelurahan sukapura, buruh di KBN ini mengatakan lebih nyaman tinggal di jakarta sudah betah juga tapi saya belum lapor selama saya tinggal di jakarta, setelah di razia petugas saya di suruh lapor" ujarnya.
Begitupun Sulastri 20, teman kontrakannya warga asal Jambi, ini baru sepekan tinggal di Sukapura. Rencananya ada saudaranya yang akan memberikan pekerjaan di kawasan pabrik di KBN."Kalau memang ini aturan yang memang harus di patuhi" kata Lastri yang kemudian dibawa petugas ke kelurahan untuk mengurus SKDS.
Kamis, 14 Agustus 2014
Wajah Baru Serbu Kawasan KBN Untuk Mengadu Nasib
Antrian KIR Cilincing Macet ! Buruh KBN Jalan Kaki
Akibat macet ini, ribuan pekerja KBN yang akan melakukan aktivitasnya terpaksa berjalan kaki untuk sampai ke tujuannya.
"Saya jalan kaki sudah 1 Km pak! kalau nungguin macetnya selesai bisa terlambat masuk kerja" kata Sumiyati 23 Buruh PT Koonan Jaya.
AKP Iskandar Kanitlantas Polsek Cilincing menjelaskan dampak macet disebabkan antrian panjang di layanan PKB Cilincing yang sejak sepekan lalu ini menimbulkan kemacetan. Ia juga telah meminta kepada pihak UPT PKB Cilincing untuk mencari solusi agar tidak berkepanjangan.
Bocah 9 Tahun Tewas Terlindas Truk Kontainer
Cilincing- Bocah siswa SD kelas 3 di Semper Barat Cilincing Jakarta Utara tewas seketika di lindas truk kontainer di Jalan Raya Tipar Cakung, Semper Barat Jakarta Utara.
Korban tercatat sebagai siswa SDN Semper Barat ini berangkat dari rumah untuk les bimbel di Jalan Tipar Cakung. Sekitar jarak 20 meter dari tempat bimbelnya tiba-tiba terlihat truk kontainer dari arah berlawanan langsung menabrak hingga korban meninggal di tempat.
"Saya lihat sudah tergeletak tapi mendengar suara teriak. Lalu saya teriak minta tolong" kata Tarmi 62, Pedagang Rokok yang berada persis didepan lokasi kejadian.
Mendengar teriakan, truk berhenti lalu si pengemudi melarikan diri dan kendaraan ditinggalkan ditengah jalan.
AKP Iskandar Kanitlantas Polsek Cilincing menjelaskan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 14.30 siang di Jalan Tipar Cakung, Semper Barat, Cilincing Jakarta Utara.
Korban bernama Intan Permata Sari berusia 9 tahun warga Jalan Kampar Ujung RT 18/1 Semper Barat saat itu sedang mengendarai sepeda menuju tempat Bimbel ( Bimbingan Belajar). Tiba-tiba dari arah selatan ke Utara jalan Tipar Cakung melintas truk kontainer 20 fit milik PT.Mandiri Global Transport, korban dari arah berlawanan Utara ke Selatan diduga terpeleset dan terjatuh ke kiri hingga masuk ke dalam kolong truk trailer dan terlindas roda belakang. Korban meninggal dunia di tempat. Sementara truk trailer berwarna putih B 9919 UEM diamankan warga sekitar ke dalam asrama Yon Ang Air.
"Kendaraan sudah kita amankan, dan petugas kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku tabrak lari ini" ujar AKP Iskandar.
Kasus kecelakaan ini sudah diserahkan ke pihak Lakalantas Polres Jakarta Utara untuk dilakukan penyidikan. Mayat korban langsung di bawa RSCM untuk di otopsi. Barang bukti sepeda dan truk sudah diamankan ke Pospol Budi Dharma.
Akibat kecelakaan ini, akses Jalan di Tipar Cakung macet total mengingat truk kendaraan berada ditengah jalan dan banyaknya warga yang ingin menyaksikan kecelakaan. ( Bian)