Pemain Menolak Tanding, Persitara Kembali Gagal Gelar Partai KandangSetelah Senin (11/8) gagal menggelar partai kandang, kali ini Jumat (15/8), Persitara kembali gagal menggelar pertandaingan kandang. Bila sebelumnya partai kandang urung dilaksankan karena stadion di gembok, sekarang pemain yang menolak bertanding karena belum digaji.Para pemain Persitara sendiri belum menerima haknya sejak kompetisi divisi Utama Indonesia Super League digelar Mei lalu. Sedangkan untuk pertandingan melawan PS Bangka, tuntutan mereka hanya meminta dibayarkan honor pertandingan. Namun, karena keterbatasan anggaran, hal itu tak bisa direalisasikan.Kapten kesebelasan Persitara, Fathul Ahda, mengaku sudah berlaku toleran terhadap manajemen klub. Ia bersama belasan kawan lain sudah mengalah dengan tidak ngotot meminta gaji mereka selama 4 bulan."Kemarin kita dijanjikan, kita sudah toleran, hari ini yang kita minta hanya uang terima kasih. Tapi ternyata manajemen juga tidak menyanggupi," tegasnya.Dikatakan Fathul, sejak awal kompetisi digelar bulan Mei lalu mereka belum menerima haknya. Bahkan, pada saat hari raya para pemain juga tidak mendapat tunjangan apapun.Pelatih tim Persitara, Darwis, mengatakan dirinya tidak bisa memaksa pemain untuk bertanding. Sebab, ia memahami kondisi mereka yang sudah tidak digaji sejak 4 bulan lalu."Saya meyerahkan sepenuhnya kepada pemain. Wajar bersikap demikian karena memang sejak pertama liga digulirkan, mereka belum pernah menerima hak-nya," katanya.Sekretaris Tim Persitara, Roni Wunur, membenarkan bahwa dirinya hanya dipeegangi anggaran sebesar Rp 10 juta oleh manajemen. Uang tersebut, rencananya digunakan untuk membayar hutang lapangan sebesar Rp10.100.000,."Itu dia kalau kita bayar lapangan, pemain tidak terima honor. Saat ini Ketua umum Rizal Hafiz sudah mundur tapi secara legalitas belum diserahkan," katanya.Terkait kisruh kepengurusan klub yang masih belum ada kejelasan, Roni, mengaku tidak bisa berkomentar banya. Sedang terkait adanya ancaman sangsi dari PSSI, dirinya hanya pasrah.Sedangkan pengelola Stadion Tugu, Koja, Sumarno, mengatakan pihak Persitara masih memiliki tunggakan sebesar Rp 10.100.000, pada musim liga 2014. Sedang di musim 2013 lalu yang terbagi dari dua manajemen Persitara, secara keseluruhan tunggakannya sekitar Rp 104 juta."Kalau perintah Kepala UPT, sebelum dilunasi yang tunggakan tahun 2014, kita tidak bisa memberikan ijin. Tapi tadi Sekretaris Tim mengaku akan membayar, maka gembok lapangan kita buka," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar