Kamis, 15 November 2012

Tahun Baru Islam, Masjid Al-Alam Marunda Ramai Pengunjung

CILINCING Libur panjang tahun baru islam bukan hanya tempat-tempat wisata ramai dikunjungi, namun tempat wisata rohani seperti di Masjid Al-Alam ramai dikunjungi masyarakat. Bukan hanya datang dari dalam kota saja, melainkan dari luar kota juga banyak berdatangan. Kedatangan pengunjung ini selain bertauziah juga berwisata rohani di kawasan itu.

Dirham 45, warga Depok, menuturkan baginya setiap awal tahun baru islam ini ia memilih bertauziah ke Masjid Al-Alam tersebut. "Sudah sering kami kemari, bukan cuma tahun baru Islam saja, tapi hari-hari besar Islam lainnya saya selalu ke mari" tuturnya.

Menurutnya, di Masjid ini terasa tenang dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT. Terlebih lagi suasananya berada di pesisir pantai."Paling tidak di tahun baru islam ini menjadi tahun yang penuh barokah dan juga mengikat tali ukhuwal islamiah sesama muslim" tuturnya.

“Mencari barokah,” begitulah kata Mulyonorahim, salah satu peziarah saat ditanya tujuannya datang ke Masjid Al Alam Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Lelaki asal Kota Pasuruan Jawa Timur itu sudah dua bulan menetap di Masjid Al Alam. Saat ditemui, ia sedang menata ubin lantai di sebelah kanan Masjid. “Saya berniat lillahi ta’ala membantu,” jawabnya.

Senada dengan Mulyono, beberapa peziarah lainnya seperti Fathoni, Madjid dan Ramli juga berniat mencari barokah dengan banyak melakukan ritual ibadah di Masjid Al Alam.
Kedatangan para peziarah yang berasal dari berbagai daerah itu, tidak lepas dari keistimewaan sejarah Masjid Al Alam yang konon dibangun oleh Walisongo. “Masjid ini dibangun Walisongo dengan tempo semalam, saat menempuh perjalanan dari Banten ke Jawa,” kata M. Sambo bin Ishak, wakil ketua Masjid Al Alam. “Karena itu, nama asli masjid ini Al Auliya, masjid yang dibangun para wali Allah,” lanjutnya.

Sementara itu, Usman Ketua RT 3/7 Marunda menuturkan setiap libur tanggal islam memang di Masjid Al-Alam ini penuh dengan pengunjung. Seperti malam muharam ratusan orang berdatangan. Bahkan ada juga warga yang datang dari luar kota seperti Depok, Bogor, Bekasi dan Cirebon.

Menurut cerita, Masjid Al-Alam Marunda ini dibangun dalam satu malam oleh Fatahillah untuk bersembunyi dari serangan belanda ketika itu.Tidak mengherankan bila masjid yang ukurannya mirip musala itu menjadi istimewa bagi masyarakat Marunda khususnya, dan umat Islam umumnya. Terlebih bila mengingat bahwa Masjid Al Alam juga sarat nilai sejarah perlawanan terhadap penjajah.
Seratus tahun kemudian (1628-1629), ketika ribuan prajurit Mataram pimpinan Bahurekso menyerang markas VOC (kini gedung museum sejarah Jakarta) para prajurit Islam ini lebih dulu singgah di Marunda untuk mengatur siasat perjuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar