Jakarta - Melelahkan bagi sopir truk dan pegawai balai uji kir di saat membludaknya lokasi pengujian uji kir di Cilincing, Jakarta Utara.
Alhasil dari membludaknya uji kir, sopir truk harus mengantri dari dini hari. Bahkan antrian uraian kendaraan mencapai 1 Km.
Salah satu sopir mobil Box yang mengantre untuk uji kir di Cilincing bernama Bambang (32) mengatakan, sudah mengantre dari pukul 03.00 WIB dini hari. Meski sudah datang dini hari, ternyata di lokasi sudah banyak truk yang mengantre lebih dulu."Saya sudah bolak-balik datang ke uji kir 3 kali.
Harusnya kir udah diperpanjang tanggal 2 September kemarin," kata Bambang di balai uji kir Cilincing, Jakarta Utara, Jum,at(5/9/2014).
Begitu juga Yayan sopir truk kontainer yang berharap pemerintah dapat memberikan lokasi uji kir yang baru setelah ditutupnya balai uji kir di Kedaung Angke, Jakbar.
"Inginnya yang di Kedaung Angke bisa dibuka lagi, tapi kalau enggak bisa buat tempat baru aja biar nggak padat kaya gini," ujarnya.
Sementara itu, koordinator balai uji kir Cilincing, Henky Suhendra mengeluhkan dengan adanya pelimpahan truk-truk dari balai uji kir Kedaung Angke sehingga membuat kapasitas balai uji kir Cilincing overload.
"Mudah-mudahan gubernur dan wakil gubernur ada solusi untuk menambah pengujian agar kita bisa normal kembali untuk melakukan pengujian dengan ideal, dengan berlebih ini kita takutnya kesannya menguji asal-asalan," ujar Henky.
Menurutnya, dengan banyaknya kendaraan yang diuji ditakutkan banyak alat uji yang mengalami kerusakan.
"Pernah alat rusak, dan tanggal 26 Juli uji kir kita tutup langsung, karena yang rusak itu alat inti," jelasnya.
Henky menjelaskan setiap harinya balai uji kir Cilincing melayani maksimal 200 kendaraan setelah adanya tambahan limpahan dari balai uji kir Kedaung Angke. Semenjak limpahan itu, balai uji kir Cilincing menjadi padat."Kalau tanpa ada tambahan dari Kedaung Angke totalnya setiap hari di Cilincing melayani 120 kendaraan. Tapi sekarang kendaraan yang diuji lebih banyak dari Kedaung Angke," terangnya."Kita harus membatasi kendaraan karena kurangnya tenaga ahli dan nanti kalau terlalu capek bisa saja mengujinya asal-asalan ngujinya. Terus kasihan juga alat ujinya kalau dipaksakan," sahutnya.
Bahkan pihak balai KIR tetap membuka layanan hari sabtu dan minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar