Rabu, 16 Maret 2011

Bangunan Diatas Saluran Dititik Adipura menjamur!

KOJA- Bangunan maupun lapak serta PKL di jalur titik Adipura di Jakarta Utara kian menjamur. Begitu juga kondisi semerawut dan jorok membuat kesan kumuh. Padahal wilayah Jakarta Utara tercatat sebagai salah satu wilayah yang mendapatkan prestasi Adipura.

"Ini gimana mas! katanya di kawasan ini titik Adipura, tapi kok itu diatas saluran banyak orang yang berdagang" kata Mustori 27, warga Jalan Mangga Gg 3, Lagoa, Koja.

Hasil pantauan di sejumlah titik lokasi Adipura yang marak lapak dan PKL di atas saluran adalah sepanjang Jalan Kramat Jaya, Koja, Jalan Raya Plumpang-Semper, Jalan Yos Sudarso, Jalan Pluit Raya Selatan, Jalan Raya Pluit, Penjaringan,Jalan Budimulya Pademangan, Jalan Sungai Landak Cilincing dan sejumlah akses jalan yang jadi titik nilai Adipura."Saya sangat menyayangkan, waktu penilaian akses jalan ini jadi bersih dan rapi, tapi setelah penilaian, kok malah kian merajalela PKLnya " geram Budi 34, warga Jalan Pluit Raya Selatan, Penjaringan.


Sementara itu, sejumlah pejabat, Sudin, Camat,lurah dan puskesmas langsung mengadakan rapat evaluasi mengenai persiapan dan pembenahan di sejumlah titik Adipura yang dipimpin langsung oleh Bambang Sugiono Walikota Jakarta Utara."Iya mas! saat ini sedang membahas masalah persiapan wilayah menjelang penilaian Adipura tahap II" cetus Totok Ediastopo lurah lagoa, Koja sesaat memasuki ruang rapat di lantai II Walikota Jakarta Utara.

Selasa, 15 Maret 2011

Titik Adipura di Jakut Masih Jorok Dan Kumuh

KOJA- Titik Adipura kawasan wilayah Jakarta Utara masih terlihat kusam dan kotor.Bahkan kesan kekumuhan masih terlihat disejumlah lokasi yang menjadi penilaian titik Adipura. Seperti sepanjang Jalan Kramat Jaya (dari mulai depan RS Disel sampai Depan Ramayana Plaza) terlihat ratusan PKL menempati trotoar jalan dan lapak diatas saluran.Begitu juga PKL di Jalan Sungai Landak Cilincing dan lapak-lapak yang berdiri diatas saluran air. Hal serupa juga terlihat PKL di Jalan Pluit Raya Selatan,  Begitupun dengan penghijauannya, sejumlah akses jalan yang menjadi titik penilaian Adipura masih terlihat minim. Banyak pot-pot tanaman yang mulai rusak dan kusam.

"Meskinya kawasan titik Adipura harusnya bersih dan tertata. Tidak seperti sekarang sudah kumuh juga jorok" ujar Griya 45, warga Jalan Kramat Jaya, Tugu Utara, Koja.

Hal senada disampaikan Usmanto 34, warga Penjaringan Jakarta Utara. Meskinya petugas melarang dan memberikan peringatan kepada pedagang maupun pemilik lapak agar tidak membangun usaha diatas saluran air.

"Lihat saja mas! kalau sudah begitu susah ditertibkannya. Meskinya saat jumlahnya masih kecil langsung ditertibkan" pungkasnya.

Tri Kurniadi Seko Jakarta Utara telah memperingatkan sejumlah wilayah segera melakukan pembenahan dan perbaikan disejumlah titik Adipura. Termasuk PKL diatas saluran air maupun diatas trotoar. Begitu juga peran pasar agar proaktif untuk melakukan pembenahan dan merapikannya.

"kita sudah meminta semua instansi termasuk camat,lurah maupun pengurus pasar untuk segera melakukan pembenahan dan perbaikan. Agar Jakarta Utara kembali memboyong piala Adipura" ujar tri Kurniadi disela-sela pemantauan dan monitoring titik Adipura  di kantor Sudinakertrans Jakarta Utara. (Bian)

Senin, 14 Maret 2011

Warga Siap Dukung Pemberlakukan Jam Waktu Operasional Trailer

KOJA- Berbagai tanggapan positif datang dari sejumlah masyarakat akan diberlakukannya jam waktu operasional truk kontainer jam 05 pagi sampai 09.00 pagi. Selain tidak mengundang macet pada jam-jam sibuk juga meminimalisir kecelakaan yang diakibatkan truk kontainer di jalan raya.

"Saya sangat setuju, sebagai warga patut didukung. Selama ini truk-truk kontainer menjadi biang kemacetan dan kecelakaan" ujar Mukthar tokoh masyarakat Cilincing.

Ia juga meminta kepada pihak petugas untuk tak segan-segan menindak bagi truk-truk yang mencoba melanggarnya. "jadi jangan cuma ditilang saja! bila perlu dikandangkan yang melanggar" ujarnya.

Hal senada disampaikan, Wahyu 45, warga Jalan Plumpang Semper. Pemberlakukan jam operasional kontainer patut didukung semua pihak.Karena truk-truk tralier inilah yang jadi penyebab sering terjadinya kecelakaan. Bahkan banyak korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan dengan truk tersebut.

"Sebagai warga DKI, kami mendukungnya bila memang diperlukan kami warga akan ikut membantunya" tegasnya.

PETUGAS JANGAN MAU INCAI-INCAI


Pemberlakukan jam operasional truk kontainer ini diharapkan oleh warga bisa jalan maksimal dan tidak cuma seremonial saja. Dan meminta juga pengawasan langsung kepada petugas dilapangan. Seringkali terjadi "damai dijalan" sehingga truk-truk itu bisa lalulalang seenaknya.

"Sudah banyak mas! truk kontainer yang menabrak orang hingga tewas, namun truknya bisa beroperasi bahkan sopirnya bebas hukum. Untuk itulah perlu pengawasan dibawah agar tidak ada incai-incai" ujarnya (Bian)

Warga Bangun Komposting Cacing, Bisnis Menjanjikan

ANCOL- Selama ini kalau kita melihat komposting hanya menghasilkan pupuk yang punya nilai ekonomis. Namun berbeda dengan yang dilakukan warga Ancol Jakarta Utara. Dengan bantuan modal dari pihak swasta Indonesian Power, warga membangun "Ancol Cascing Power" atau kompos yang memelihara berbagai jenis cacing. Menurut Arahap Wakil Lurah Ancol menuturkan, cacing-cacing berjenis rubecus Lumbricus, cacing basah dan cacing kering ini di pelihara kemudian dikembangbiakan dalam satu bak terbuat dari kayu ukuran 1,5 M x 2 meter yang berisi kompos.

"Cacing-cacing ini kita pelihara selama tiga bulan, setelah mengalami pembiakan lalu bertelur, maka panen cacing ini setiap minggu satu bak cacing tadi bisa menghasilkan 2 Kg cacing" kata Arahap.

Saat ini di penampungan komposting ada 300 Kg bibit Cacing yang dikembangbiakan yang diharapkan nanti bisa menjadi nilai ekonomis. Pasalnya cacing-cacing ini selain menjadi umpan ikan hias,pakan ternak juga cacing yang dikeringkan bisa menjadi bahan pembuatan kosmetik dan obat tradisional. "Sudah ada yang menginginkan usaha ini dengan memesan 1 ton/ minggunya, yakni rekanan saat studi banding di daerah lain" ujarnya.

Paijar 45, warga ancol yang ikut berperan dalam usaha ini sangat tertarik. Pasalnya sampah-sampah komposting ini selain bisa menjadi pupuk terjadi menjadi tempat berkembang biaknya cacing. Bersama  7 rekannya ia berusaha mengelolah komposting ini.

"Memang untuk membangun usaha ini perlu modal, untunglah pihak Indonesia Power memberikan bantuan modal awal Rp 100 juta untuk pembangunan tempat, sarana, perlengkapan dan lainnya sebagai awal dimulai kegiatan ini" kata Paijar.

Nantinya usaha ini bisa terus dikembangkan kepada masyarakat ditingkat RW guna memulai usaha sebagai nilai tambah buat pendapatan masyarakat.

"Kalau dipikir-pikir ternyata harga cacing cukup mahal, buktinya banyak permintaan" tuturnya.Untuk harga cacing saat ini Rp 40 ribu/kilonya. Jika selesai masa pembibitan dari 300 kg cacing yang dikembangbiakan dalam satu bak (berisi 5 Kg cacing) atau 60 bak. Tiap bak-bak tersebut menghasilkan panen sebanyak 2 kg. Artinya 60 bak cacing tadi bisa mendapatkan 120 kg atau Rp 480 ribu. "Jika percontohan komposting cacing ini berhasil, maka akan dikembangkan pada warga dengan memanfaatkan modal usaha lewat KJK" ujar Paijar.

 (bian)

Peran Swasta Pada PKK Kurang Peduli !

Meski minim kepedulian perusahaan-perusahaan yang berada di Jakarta Utara khususnya terhadap program PKK, namun wilayah tersebut mampu mewakili Provinsi DKI Jakarta ketingkat Nasional. Dari sejumlah perusahaan yang ada hampir 75 persen dinilai belum peduli. Hal itu diungkapkan oleh ketua TIM Penggerak PKK Pemkot Jakarta Utara Nanik Bambang Sugiyono. Untuk itu dia sangat berharap dengan adanya peranan dan dukungan semua pihak, apa yang kita harapkan semuanya dapat terwujud.“Saya melihat sampai saat ini kepedulian pengusaha-pengusaha di Jakarta Utara terutama dalam bidang program PKK masih minim. Untuk itu kami berharap dengan adanya peranan dan kepedulian kita bersama apa yang kita cita-citakan menjadi juara ditingkat Nasional akan terwujud,”jelas Nanik Bambang Sugiyono didampingi wakil Ketua Pengerak PKK Jakarta Utara Ny Manggara Pardede.

Nanik menjelaskan seperti di Posyandu Mawar yang ada di RW 8 kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok. Layanan masyarakat yang peduli terhadap balita dan dan para orang tua itu saat ini mewakili lomba posyandu tingkat nasional dan mampu menyisikan 269.654 posyandu yang ada di DKI Jakarta. Keberhasilan ini kata Nanik tak lepas dari peran serta pengusaha dan perusahaan yang ada di wilayah tersebut. Jika semua pengusaha di Jakarta Utara mau dan peduli dirinya kedepan wilayah lain juga akan siap dan mampu mewakili DKI Jakarta tingkat Nasional. “Mungkin tahun ini ada tiga, tapi saya berharap ke depan seluruh posyandu di wilayah Jakarta Utara mampu membericontoh dari wilayah lain,” ungkapnya.

Dalam menghadapi lomba tingkat nasional ini, kata istri orang nomor satu di Jakarta Utara, berbagai terubosan terus ia lalukan. Bahkan di wilayahnya ada tiga program pokok PKK yang siap memboyong piala yakni, hati PKK, Administrasi PKK dan lomba Posyandu. Meski bergitu kata Nanik pihaknya tidak puas sampai disitu, berbagai terobosan juga telah di persiapkan terutama soal kesehatan yang bersentuhan dari masyarakat. Bahkan dalam melakukan pelayanan itu pihaknya tidak tebang pilih, siapupun pasti dilayani dengan baik.

Sementar itu Lurah Sunter Agung Doni Saleh, mengatakan dengan ditunjukkan wilayahnya sebagai wakil DKI Jakarta ke tingkat Nasional merupakan kebanggan sendiri. Meski begitu dia juga berharap kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut peduli dan mendukungnya. “Tanpa ada dukungan masyarakat kami tidak ada apa-apanya. Untuk itu saya berharap seluruh lapisan masyarakat khususnya di wilayah Sunter Agung dan umumnya Jakarta Utara untuk lebih peduli lagi,”jelas Doni Saleh.

Sarana Puskesmas di RBS Jangan Cuma Janji !

Rawabadak Selatan- Sudah hampir sepuluh tahun warga Kel Rawabadak Selatan, Koja mendambakan adanya fasilitas puskesmas di wilayahnya. Pasalnya selama ini warga datang untuk berobat harus mencari puskesmas ke wilayah lain seperti puskesmas Kel Rawabadak Utara atau kecamatan Koja.

Dimana lokasi sarana itu butuh biaya trasport tidak kecil. Padahal jika ada sarana puskesmas di RBS ini, warga tak perlu buang biaya banyak.

"Iya nih mas! masa sih mau berobat saja harus ke puskesmas wilayah lain, sudah begitu jarak jauh dari pemukiman kami" kata Irma warga RW 2 RBS yang hendak membawa anaknya berobat ke puskesmas, meski ia harus mengeluarkan ongkos angkot atau ojek motor untuk sampai ke puskesmas.

Hal senada disampaikan, Firman 34, warga RW 5 Rawabadak Selatan, Koja. Ia berharap janji-janji akan ada sarana puskesmas di Rawabadak Selatan. Jadi tak perlu jauh-jauih untuk cari puskesmas ke wilayah lain.

"Yaa kalau bisa jangan lagi janji, soalnya warga sangat membutuhkan puskesmas" ujarnya.Sekedar diketahui, rencana pembangunan puskesmas RBS pernah dianggarkan, sayangnya pembangunannya terbentur masalah pembebasan lahan. Hingga kini fasilitas tersebut belum juga terlaksana. (Bian)

Warga Ancol Butuh Sarana Dan Alat Kebersihan

ANCOL- Warga kel Ancol, Pademangan Jakarta Utara meminta kepada Pemko Jakarta Utara untuk menyiapkan sarana dan peralatan alat kebersihan untuk wilayahnya. Hal ini disampaikan sejumlah tokoh masyarakat dan ketua RW dan RT dalam rapat Musrembang tahun 2011 ini untuk menjadi skala Prioritas.

Peralatan alat kebersihan yang dibutuhkan adalah gerobak satu roda, gerobak empat roda, sapu lidi,cangkram dan pengadaan alat lainnya. Begitupun dengan sarana LPS (Lahan Pembuangan Sampah) dan kontainer sampah yang saat ini butuh perawatan dan perbaikan supaya bagus kembali.

"Memang banyak usulan warga yang mendambahkan peralatan dan perlengkapan alat kebersihan.Maklum mas! wilayah ancol selalu terserang Rob dan banyak sampah yang parkir ke kawasan ini" ujar Girtono 45, warga RW 4 Ancol, Jakarta Utara.Sementara itu, Fredi Setiawan Lurah Ancol menjelaskan, hasil usulan dan keinginan warga Ancol pada rapat musrembang ini akan disampaikan ke instansi terkait dan berharap bisa mendapat skala prioritas. "Hasil rapat musrembang di kel Ancol sebanyak 7 RW ini memang banyak mengusulkan sarana dan peralatan kebersihan. Mudah-mudahan usulan ini bisa ditindaklanjuti yang nantinya akan dibawa ke tingkat kota" ujarnya. (bian)

Minggu, 13 Maret 2011

Posyandu Mawar RW 8 Sunter Agung Bangun Kebun Sayur dan Obat-Obatan

Posyandu RW 8 kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok yang mewakili DKI Jakarta ke lomba Posyandu tingkat Nasional patut mendapatkan acungan jempol. Apalagi posyandu ini telah menyisihkan 500 posyandu di Jakarta Utara dan 269.654 posyandu di DKI Jakarta.

Posyandu Mawar RW 8 Sunter Agung ini mempunyai banyak potensi dan kelebihannya dibandingkan dengan posyandu lainnya. Seperti adanya kebun tanaman obat dan kebun sayur mayur yang dikelah oleh posyandu dalam meningkatkan kesehatan lingkungannya. Kebun tersebut mempunyai luas 20 meter dengan panjang 500 meter.

Nanik Bambang Sugiono Ketua PKK Jakarta Utara menjelaskan keberhasilan posyandu RW 8 Sunter Agung ini patut menjadi contoh bagi posyandu lainnya terutama dalam menjaring peran partisipasi warganya serta mendongkrak perbaikan kesehatan lingkungan wilayahnya.

Dijelaskan oleh Nanik Bambang Sugiono pihaknya tetap tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat baik terhadap si Ibu dan anaknya yang bertempat tinggal dimana saja.Baik itu terstruktur maupun tidak terstruktur.
Sementara itu Nuria Hartini Ketua Posyandu RW 8 Sunter Agung didampingi Doni Soleh Lurah Sunter Agung memafarkan beberapa kriteria dan potensi yang menjadi unggulan posyandu tersebut. Diantara partisipasi warga mengingat kawasan ini merupakan komplek perumahan sangat antusias, peran lingkungan swasta dan pemanfaatan lahan yang dijadikan kebun obat-obatan serta sayur mayur di linkungannya.

"Jadi kebun sayur-sayuran ini diolah menjadi makanan sehat buat balita dan ibu yang datang ke posyandu. Begitupun tanaman obat-obatannya" kata Nuria Hartini.

Selain itu juga ada Pomacil (kelompok Makanan Cilik). Kelompok inilah yang membuat berbagai jenis makanan anak yang bahan-bahan dari kebon sayuran tadi. Seperti pembuatan Roti Duren, Naget lele, Nasi Hanam, peyek bayam dan makanan lainnya yang bahannya bersumber dari kebun tersebut. Dan juga ada pepustakan anak keliling yang memberikan buku-buku tentang kesehatan anak dan ibu. perpustakan ini door to door datang kerumah ibu yang mempunyai anak-anak balitanya.

"Jadi posyandu disini bukan cuma menjadi pusat deteksi dini kesehatan ibu dan anaknya, juga memberikan peran serta untuk meningkatkan kesejahteraannya masyarakatnya dan menyajikan makanan sehat yang alami dari tumbuhan yang ditanam para kader posyandu" ujarnnya.

Prestasi inilah yang membawa Posyandu RW 8 Sunter Agung maju ke tingkat Nasional. Bahkan warga sekitar yang notabenenya masuk dalam kelas menengah turut berpartisipasi guna mendukung kegiatan posyandu. " Yang membuat kami termotivasi, kalau didaerah padat mengumpulkan ibu untuk posyandu mungkin mudah, tapi kalau dikomplek perumahaan ini sama seperti diwilayah pemukiman padat lainnya, partisipasi warganya cukup tinggi " ujar Nuria. (Bian)

Warga Kamal Muara Padati Layanan KTP Mobile

KAMAL MUARA- Ratusan warga RW 3 Kamal Muara memadati pelayanan KTP Mobile yang digelar oleh Sudin kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara. Sejak dibukanya pelayanan itu warga berbondong-bondong memadatinya, maklum pelayanan ini baru pertama di gelar dikawasan Kamal Muara yang hanya mempunyai 5 RW itu.

"Senang mas! soalnya ini yang pertama kali digelar layanan jemput bola di wilayah kami. Memang di  Kamal Muara ini warga sangat sedikit. Namun pelayanan seperti sangat dibutuhkan" kata Jaja 34, warga RW 3 Kamal Muara.


Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakut menjelaskan pelayanan jemput bola tahun 2011 ini sudah putaran ke 10 di Jakarta Utara. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini agar warga tak perlu cemas jika tak punya waktu jam kerja untuk mengurus surat-surat kependudukannya. Pelayanan inilah sebagai alternatif mereka yang disibukkan pekerjaannya.

"Cukup antusias animo warga Kamal Muara yang datang. Mudah-mudahan pelayanan kami memberikan kesan buat warga" kata Edison Sianturi.

Dalam pelayanan ini sedikitnya ada 105 KTP,46 KK Nasional dan 80 permohonan akte Lahir. (Bian)

Warga Antri Di Pelayanan Terpadu Hingga Larut Malam

PADEMANGAN TIMUR- Pelayanan terpadu malam hari yang digelar Pemko Jakarta Utara di kantor Kelurahan Pademangan Timur, tetap disambut antusias warga datang ke pelayanan itu. Pelayanan KTP,KK, Akte Lahir, Koperasi Jasa Keuangan (KJK) serta perpanjangan SIM dan STNK menjadi idola warga.

Kegiatan ini juga langsung dipantau oleh Tri Kurniadi Seko Jakarta Utara didampingi oleh Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakarta Utara.Tri Kurniadi, meminta kepada warga agar memanfaatkan fasilitas pelayanan ini. Tujuannya  selain memberikan waktu kepada warga yang sibuk tak bisa mengurus surat-surat pentingnya pada jam sibuk kerja dan pelayanan prima.

"Kita harapkan pelayanan ini bisa memberikan kepuasan bagi warga untuk mengurus surat pentingnya" kata Tri Kurniadi.Ditambahkan, terlihat layanan Kependudukan,SIM dan STNK serta KJK ramai dikunjungi warga untuk mengurusnya.

"saya sedang perpanjang KTP, setelah jadi akan buat mendaftakan ke KJK mas! katanya lewat KJK bisa dapat pinjaman modal usaha" ujar Marjina 40, warga RW 4 Pademangan Timur yang kesehariannya berdagang kelontong.Begitupun Rohman, iapun tetap bersabar untuk mengantri menunggu panggilan untuk bisa mendapatkan KK dan KTPnya. "Biar Pak! walaupun ini tutupnya sampai jam 2 malam tetap kami tunggu" ujarnya Dalam pelayanan terpadu ini sedikitnya ada 104 KTP,180 KK,12 Akte lahir,6 SIM, 4 STNK 20 permohonan KJK dan 10 SKCK dan 13 permohonan surat tidak mampu yang terlayani.

Turap Saluran Air Jalan Cilincing Raya Amblas

CILINCING- Turap bibir saluran air sepanjang 1 Km di Jalan Raya Cilincing banyak yang rusak. Bahkan ada beberapa titik turap yang amblas akibat tekanan volume kendaraan berat yang melintas di kawasan itu.

Warga meminta agar turap yang rusak dan amblas ini secepatnya diperbaiki,jika tidak air yang berasal dari saluran itu bisa meluap ke jalan atau ke pemukiman warga bahkan lubang amblas bisa kian melebar.

"Lihat saja mas! pembatas saluran air ini sudah roboh akibat tekanan kendaraan berat yang melintasinya. Kalau bisa secepatnya diperbaiki" ujar Jaka 34, warga Jalan Cilincing Raya, Jakarta Utara. Selain karena volume kendaraan, ada beberapa tanggul yang rusak akibat ditabrak truk trailer saat akan parkir ke garasi.

Meski saat ini saluran air selebar 2 meter dengan panjang 1,5 Km sedang dilakukan pengurasan lumpurnya, namun sebaiknya juga dilakukan perbaikan turap atau tanggul pembatasnya. Karena saluran ini merupakan satu-satunya saluran penghubung ke hilir menuju muaranya ke Kali Cakung Draine yang mengalir langsung ke muara laut.

Hasil pantauan sejumlah titik turap yang roboh terlihat didepan Asrama Marinir, Depan Gereja Jawa, Depan Pool Garasi Kontainer dan depan Cilincing Plaza. Masing-masing panjang turap yang amblas kisaran antara 2 meter hingga 5 meter.

Rifik Abdillah Kasudin PU Air Jakarta Utara menjelaskan, untuk pengurasan lumpur serta normalisasi saluran air Jalan Raya Cilincing akan dilaksanakan pada anggaran tahun 2011. Ia juga menjelaskan kerusakan turap selain faktor volume kendaraan yang padat juga sering ditabrak oleh truk lantaran di kawasan itu rawan kecelakaan."Tahun ini kita akan lakukan normalisasi saluran CIlincing Raya, dan meminta warga sekitar setelah diperbaiki agar dijaga dan dirawatnya" ujar Rifik

Camat Lantik Pengurus RW Se Tanjung Priok


TANJUNG PRIOK- Pihak kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara hari ini melantik sebanyak 163 pengurus RW dari 16 RW di kelurahan Tanjung Priok untuk periode Tahun 2011-2014. Begitupun pihak kelurahan juga melantik sebanyak 158 Ketua RT di kelurahan Tanjung Priok.

Dalam sambutannya Supriyono Camat Tanjung Priok didampingi Ade Himawan Lurah Tanjung Priok meminta kepada Ketua RW bersama pengurus dan Ketua RT yang sudah terplih harus bisa serta mengedepankan pelayanan masyarakat. Amanah yang dipercayai warga ini harus dijaga. RW dan RT merupakan ujung tombak dari sektor apapun baik itu sebagai pelayanan, pelindung dan pengayom juga memberikan masukan dan ide dalam membangun wilayahnya.

"Ketua RW dan RT serta pengurusnya sudah dipercaya oleh warga sebagai tokoh yang harus mampu memberikan yang terbaik buat warganya" ujar Supriyanto.

Ditambahkan oleh Ade Himawan Lurah Tanjung Priok Ketua RW dan RT merupakan tokoh yang mengetahui persis keberadaan dan persoalan di masyarakatnya. Pentingnya peran mereka inilah yang dapat memajukan kelurahan serta wilayahnya. "Paling tidak lingkungannya bersih, aman dan tertib bisa diciptakan" kata Ade Himawan.

Sabtu, 12 Maret 2011

Polisi Tertibkan Pangkalan Angkot Liar di Ps Bulog Sukapura

SUKAPURA- Kerap menjadi sumber kemacetan dan kesemerawutan di Jalan Tipar Cakung (Ps Bulog) Sukapura keberadaan pangkalan angkot seperti KWK dan Metromini yang mengetem menggunakan badan jalan hari ini  mulai ditertibkan oleh Satuan Lalulintas Polsek Cilincing Jakarta Utara.

Alhasil akses jalan yang selama ini sulit dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua bisa dengan mudah dilalui.

"Angkot ngetem ini memang jadi sumber kemacetan. Kerap diresahkan oleh warga dan pengguna jalan, maka kami petugas langsung melakukan penertiban" kata AKP Iskandar Kanitlantas Polsek Cilincing.

Dijelaskan, pihaknya juga akan melakukan penertiban rutin di kawasan itu,mengingat jalan tersebut merupakan jalan alternatif. Ia meminta agar awak sopir angkot KWK 03 Jurusan Tg Priok-Cakung maupun Metromini T41 Jurusan Pulo Gadung-Tg Priok tidak lagi memanfaatkan badan jalan. "Kami tidak akan tolerir jika mereka kembali parkir sembarangan akan kami tilang" ujar AKP Iskandar.

Sementara itu, Yayah 40, warga RW 8 Komplek Bea Cukai, Sukapura menyambut baik upaya yang dilakukan polisi dalam menertibkan angkot-angkot yang mangkal dipinggir jalan tadi. Sudah puluhan tahun keberadaan pangkalan angkot liar tersebut tak ditertibkan. "Mudah-mudahaan jalan bisa kembali lancar seperti sekarang. Kalau bisa trantib juga turun tangan membersihkan PKL di jalan tersebut" ujarnya.

Dalam operasi ini sedikitnya 8 petugas satuan lalulintas dan petugas patroli polsek Cilincing diterjunkan. Selain petugas melakukan pengusiran pada angkot-angkot itu, juga menilang sebanyak 8 pelanggar karena si pengemudi tak mempunyai SIM dan melanggar larangan parkir . (bian)

Kamis, 10 Maret 2011

Camat : Waspada Cuaca Ekstrim, Cegah Demam Berdarah


KOJA- Pihak kecamatan Koja meminta kepada jajaran kelurahannya terus menggencarkan kegiatan PSN di wilayahnya setiap jum,at pagi. Apalagi sekarang ini kerap cuaca tak menentu alias ekstrim. Terkadang hujan turun dan terkadang panas.

genangan air hujan yang tertampung di barang-barang bekas seperti kaleng, pot dan benda yang bisa membuat tampungan mudah berkembangnya jentik nyamuk demam berdarah. Untuk itulah kegiatan PSN harus digencarkan.

"PSN adalah salah satu cara effektif untuk mengantisipasi mewabahnya demam berdarah. Karena itu para lurah untuk terus menyampaikan kegiatan ini diwilayahnya" kata Muhammad Effiskal usai breving kepada lurah dalam kegiatan PSN rutin tiap jum,at pagi.

Mila 30, petugas jumantik Kel Tugu Utara, Koja menjelaskan, kegiatan PSN sudah menjadi kegiatan rutin. Selain memberikan imbuhan door to door ke warga, juga melakukan pengecekan jentik disetiap bak-bak mandi dan tempayan air bersih. Kemudian memberikan abate supaya perkembangan nyamuk aedes agepti tidak berkembang biak. (Bian)

Balap Liar di Jakut Kian Meresahkan !


TANJUNG PRIOK- Balap lair atau aksi kebut-kebutan oleh sekelompok muda-mudi di jalan raya membuat warga resah dan meminta petugas segera menindaknya. Ada beberapa lokasi titik aksi kebut-kebutan yang kerap meresahkan warga yakni Jalan Danau Sunter, Jalan Baru Podomor Ancol Selatan, Sunter Agung dan Jalan Arteri Marunda.

Para biker liar ini biasa berakhir pada saat malam minggu dan minggu sore. Suara bising dari knalpot motor membuat aktivitas warga sekitar terganggu.

"Kita sudah sampaikan ke pihak kelurahan agar bisa ditindak, mengingat keberadaannya sangat mengganggu" kata Gustav 36, warga Jembatan Item, Sunter Agung, Tanjung Priok.


Hal senada disampaikan, Gultom 39, warga Jalan Arteri Marunda, ia meminta petugas jangan sekali saja dalam bertindak, bila perlu kendaraannya dikandangkan saja. "Memang sih ! aksi mereka sering dibubarkan petugas, karena jumlah petugas sedikit, akhirnya mereka hanya kucing-kucingan saja" pungkasnya.

Sekedar diketahui, bisanya para biker liar ini beraksi pada jam 22.00 sampai 01.00 pagi pada malam minggu. Untuk kawasan Sunter Agung mereka menggunakan akses jalan dari mulai perempatan Jubile School sampai putaran pengadilan negeri Jakarta Utara. begitupun di kawasan Marunda balap liar dimulai dari perempatan Budi Dharma sampai jembatan Arteri Marunda. (Bian)



Pasar Sinar Lagoa Tak Diurus, Kumuh Dan Semerawut

KOJA- Keberadaan Pasar Sinar Lagoa, Koja kondisinya memprihatinkan. Banyak kios-kios yang tutup bahkan berubah fungsi menjadi tempat tinggal. Hanya terhitung jari kios yang masih bertahan, sisanya tutup lantaran pembeli jarang ke pasar tersebut. Ada beberapa pedagang yang beralih menjadi pedagang hewan seperti burung dara dan ayam.

"Dulu tahun 1990 pasar ini ramai dikunjungi warga sekitar, karena di Koja banyak pasar akhirnya pedagang beralih ke pasar lain"ujar Sri warga RW 5 Lagoa, Koja.

Begitupun disampaikan, Mustari 40, warga Jalan Dukuh, Lagoa. Pasar Sinar lagoa ini sebelum menjadi salah satu tempat warga untuk membeli keperluan sehari-hari. Karena tak dirawat dan dibangun akhirnya pasar jadi terbengkalai. Ironisnya kios-kios itu jadi kontrakan dan tempat tinggal.

Pasar Sinar Lagoa ini merupakan pasar terlama di kawasan Koja. Karena banyaknya sarana pasar di wilayah itu membuat warga memilih untuk belanja. Tercatat ada 7 pasar tradisional milik PD Pasar jaya yakni Pasar Koja, Pasar Rawabadak, Pasar Sindang, Pasar Walang Baru,Ps Tugu Utara,Ps Waru dan Pasar Lontar.

Camat Koja Muhammad Effiskal berharap pembinaan pasar bisa terus ditingkatkan. Terutama pasar-pasar yang takc terawat agar bisa ditata dan diperbaiki. Sehingga tidak terkesan kumuh dan pembeli kembali ke pasar tersebut. "Kita sudah sering menyurati ke pihak terkait supaya pasar-pasar di koja ini ditata dan diperbaiki agar terkesan rapi dan bagus. Sehingga pembeli merasa nyaman datang ke pasar" ujarnya. (bian)

Taman RTH Cilincing Penuh Ilalang Rumput Dan Kumuh


SEMPER BARAT- Taman interaktif RTH (Ruang Tata Hijau) di RW 17 Semper Barat, Cilincing kondisinya memprihatinkan. Selain taman terlihat tidak terawat, juga minim sarana permainan dan rumput-rumput ditaman tersebut seperti ilalang. Bahkan menjadi tempat hewan kambing mencari makan.  Meskinya taman ini bisa menjadi sarana bermain dan tempat warga untuk mengajak anak-anaknya bermain.
 
"Yaa begini mas! kondisi taman seperti tidak terurus. Rumputnya sudah tinggi. Terkadang untuk menghambisinya kami sudah pemilik hewan kambing untuk mencari makan di taman itu" kata Umar 45, warga RW 17 Semper Barat, Cilincing.

Hal senada disampaikan Uni 40, warga sekitar lokasi RTH Cilincing. Taman yang meskinya menjadi tempat bermain anak-anak dan warga sekitar, kini warga malas untuk memanfaatkannya. Karena rumput-rumputnya sudah tinggi membuat suasana tak enak dipandang. "Bagiamana mau dipakai untuk bermain, yaa rumput-rumput tinggi seperti ini membuat banyak binatang" tuturnya. 
 
Sekedar diketahui, Taman RTH Cilincing seluas 1 Ha yang berlokasi di samping kantor kelurahan Semper Barat ini dibangun pada tahun 2009 lalu. Dibangunnya taman tersebut agar bisa dimanfaatkan sebagai tempat bermain juga dapat menyerap air hujan ke dalam tanah. (bian)

Rabu, 09 Maret 2011

Warga Menuntut Pemberlakukan Batas Waktu Truk Trailer di Jakut

KOJA- Warga Jakarta Utara meminta kepada pihak Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta segera membelakukan batas waktu operasional truk kontainer di wilayahnya. Apalagi sekarang ini banyak lalulang truk kontainer yang melintas di akses jalan pemukiman dan jalan alternatif. Jika itu benar diberlakukan setidaknya kecemasan warga akan bahaya kecelakaan dan kemacetan diminimalisir.


M.Juntimin Salah seorang Tokoh Masyarakat  di Rawabadak, menyambut baik peraturan diberlakukannya jam operasional truk trailer. Ia berharap Jalan Raya Plumpang-Semper bisa diberlakukan. "Kita sudah sering menyampaikan keresahan dan keluhan warga banyak truk trailer yang melintas diwilayahnya tak terbatas waktu, ironisnya banyak korban kecelakaan disebabkan truk-truk itu" ujarnya.

Begitupun disampaikan Joni 40, warga Jalan Tipar Cakung, Semper Barat dengan adanya pemberlakuan jam operasional truk kontainer ini bisa mengurangi dampak kemacetan dan kecelakaan. Apalagi sekarang ini banyak truk-truk trailer yang keluar masuk di jalan-jalan pemukiman. "Kami sangat mendukung pemberlakukan jam operasional ini, bahkan bisa mengurangi kerusakan jalan" tuturnya.

Warga Keluhkan Lampu Jalan Jembatan Kapuk Gelap Gulita

KAPUK MUARA- Lampu jalan di Jembatan Kapuk, Kapuk Muara sudah lama padam. Akibat padamnya lampu jalan itu, warga maupun pengguna jalan cemas dan was-was saat melintasinya. Selain jadi rawan kecelakaan juga rawan tindak kejahatan seperti bajing loncat maupun penodongan.


"Kita sudah minta ke instansi terkait agar lampu jalan di Jembatan kapuk dinyalakan, sehingga warga atau pengguna jalan tak perlu cemas" kata Jair 34, warga Rw 2 kapuk Muara, Penjaringan.

Begitupun diutarakan, James 45, warga Jalan Kapuk Muara yang mengeluhkan padamnya lampu jalan di jembatan Kapuk. Selain dampaknya rawan tindak kriminalitas juga rawan kecelakaan, terutama pada malam hari. Karena gelap sulit membuat penglihatan pengendara saat mengemudikan kendaraannya.

"Kalau bisa secepatnya lampu jalan jembatan ini difungsikan lagi, kasihan warga dan pengendara yang melintas" tuturnya.

Jembatan Kapuk merupakan salah satu akses jalan penting. Selain dilalui kendaraan pribadi, angkutan umum, juga banyak kendaraan berat yang melintasinya. Wajar jika warga mengeluh untuk secepatnya di perbaiki. "Kita sudah sampaikan keluhan ini ke kantor kelurahan supaya disampaikan ke pihak PJU" ujarnya.

Warga Sambut Baik Pembatasan Waktu Operasional Truk Kontainer

CILINCING-Pembatasan waktu operasional kontener mutlak harus dilakukan sebagai salah satu upaya penanggulangan kemacetan Jakarta. Kebijakan tersebut diprediksi akan mampu mengurangi kepadatan kendaraan hingga 30 persen pada jam sibuk.

Hal tersebut ditegaskan Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Royke Lumowa, saat ditemui di acara Seminar Rencana Pembangunan MRT Jakarta, Rabu (9/3). Menurut Royke sampai saat ini hanya Pelindo yang belum merespon positif kebijakan ini. Namun bagaimanapun pembatasan jam operasi truk harus tetap dilakukan. “Dari pada alot, ya sudah dari jam 05.00 sampai 09.00 pagi, dari pada tidak sama sekali,” ujar Royke.

Kontan saja pemberlakuan ini disambut baik warga khususnya yang akses jalannya dilalui truk-truk kontainer. Seperti di Jalan Raya Tugu, Jalan Raya Pegangsaan Dua, Jalan Raya Plumpang Semper, Jalan Keramat Jaya, Jalan Raya Tipar Cakung dan Jalan Raya Cilincing.

"Saya berharap petugas jangan takut untuk menindaknya, karena tingginya volume truk kontainer ini menjadi biang kemacetan dan sumber kecelakaan" tegas Warno 44, warga Jalan Cilincing Raya.

Begitu juga diutarakan, Santi 40, warga Kalibaru yang juga menyambut baik dan dukungan diberlakukannya pembatasan waktu operasional kontainer. "Mudah-mudahaan ini efektif, jangan cuma seremonial saja, kalau bisa yang melanggar langsung dikandangkan saja" ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Udar Pristono, memprediksi dengan dibatasinya jam operasional angkutan berat maka akan mampu mengurangi kemacetan hingga 30 persen. Terutama di jam-jam sibuk pagi dan sore. Sedikitnya terdapat tiga ruas jalan yang akan merasakan dampak positif dari pemberlakuan ini.

Yakni Jalan Gatot Subroto, Cawang-Tanjung Priok dan Tomang-Tanjung Priok. Sementara terkait pemberlakuan jam operasi, Pristono mengaku akan tetap mengacu pada surat yang dilayangkan gubernur ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).

“Sesuai dengan surat tersebut Pemprov DKI tetap mengusulkan angkutan berat hanya boleh beroperasi pada Pk.22 hingga Pk.5 pagi,” ucapnya. (Bian)

22,9 Milliar Dana Perbaikan dan Normalisasi Saluran Air di Jakut

TANJUNG PRIOK- Sebanyak 29 titik saluran air serta Deker di kawasan Jakarta Utara akan segera dilakukan normalisasi oleh pihak Sudin PU Air Jakarta Utara. Diantara ke 29 titik itu adalah Saluran Penghubung baru di Komplek Perumahan Villa Kapuk Mas sampai pompa kapuk II, perbaikan penurapan tepi pantai Muara Baru dan Ps Ikan yang bocor,peninggian deker Jalan Insfeksi Bendungan Melayu,RBS,pengurasan dan pengerukan saluran air Sunter Jaya,Danau Sunter Selatan,Sunter Timur,Sunter Kemayoran,pembangunan saluran air kawasan pesisir CIlincing Raya,pembangunan Deker Tipar Cakung,Pembangunan saluran di Kompi Udin dan lainnya.

"Ada 29 titik lokasi saluran air dan deker yang tahun ini kita normalisasi. kegiatan ini menelan biaya sebesar 22,9 Milliar. dengan diperbaiki saluran tersebut bisa meminimalisir saluran air jadi lancar dan bagus" ujarnya.

Rifik juga menambahkan, normalisasi dan perbaikan deker ini merupakan skala prioritas yang diusulkan warga Jakarta Utara untuk secepatnya diperbaiki. Dan diharapkan setelah selesainya normalisasi ini warga untuk menjaga dan merawatnya agar saluran tetap baik. "Yaa misalnya jangan ada lagi warung atau bangunan diatas saluran " ujarnya.

Giono Ketua RW 4 Cilincing menyambut baik adanya rencana perbaikan saluran air di kawasan pesisir wisata Cilincing Raya.Mengingat saluran air di wilayahnya ini seringkali menimbulkan genangan air, terutama pada saat hujan dan air pasang laut.

"Kami sangat berterima kasih jika nantinya saluran Cilincing pesisir akan dinormalisasi. Jadi warga tak perlu lagi mencemaskan genangan air" ujarnya.

Selasa, 08 Maret 2011

Nasib Buruh Pabrik PT Rajawali Di Telantarakan

KOJA- Sudah 3 bulan ini nasib 200 buruh PT Siliwangi Kritting Faktory Ltd yang memproduksi kaos kaki di kawasan Jalan Petak Buntek, Penjaringan Jakarta Utara hari mendatangi kantor Sudin Nakertrans Jakarta Utara.

Untuk kesekian kalinya mereka mengadukan soal nasib 200 pekerjanya yang di PHK namun belum menerima pesangon. Bahkan pihak pemilik perusahaan tak kunjung peduli dan Sudin nakertrans Jakut tak memperdulikannya. Bahkan pengalaman karyawan yang bekerja rata-rata diatas 10 tahun. "Kami datang ke sini untuk meminta pemerintah segera memanggil pemilik usaha, dan menyelesaikan sesuai dengan aturan UU Ketenagakerjaan. Dan meminta Sudin Jangan terlantarkan kami" ujar Sri salah seorang buruh yang ikut dalam aksi tersebut.

Saryono Kordinator aksi menjelaskan, para buruh ini hanya menuntut normatif saja, diantaranya yakni uang PHK,Jamsostek, upah lembur,hak cuti, pekerja kontrak dan pensiun. Kini perusahaan tutup begitu saja tak tahu pemiliknya kemana pergi.

"Kalau mereka ingin menutup perusahaan selesaikan dahulu hak-hak pekerja,bayar juga uang PHK dan upah mingguan dan uang lembur kami" ujar Saryono. Beberapa kali para buruh ini berorasi didepan kantor Sudinakertrans Jakut, tak satupun pihak petugas menemuinya. Bahkan saat dikonfirmasi, Robert B Tarigan sedang tidak ada dikantornya dan mengikuti rapay.

"Bapak Kasudin saat ini sedang ikut Rakor di Dinas mas! sebaiknya besok saja kembali" kata salah seorang staf di ruang kasudin Dalam aksi ini para buruh menggunakan dua unit metromini dan belasan sepeda motor. Aksi ini juga mendapat pengawalan dari petugas polsek Koja. Aksi ini berjalan damai dan kondusif.


Sudinhub Jakut Tutup Mata Soal Halte Berubah Fungsi

TANJUNG PRIOK- Banyaknya fasilitas umum seperti Shelter atau halte sebagai tempat penumpang menunggu angkutan umum justru disalahgunakan. Keberadaan halte dijadikan tempat berdagang,tambal ban, sampai berkumpulnya pelaku kriminal di jalan. Untuk itulah warga meminta sudin terkait tidak tutup mata. Paling tidak halte-halte ini bisa difungsikan sebagaimana mestinya.

"Sekarang ini banyak penumpang enggan nunggu angkot di halte, karena haltenya selain jorok juga dipakai mangkal pedagang" kata Diana 23, warga Kalibaru, Cilincing yang mengeluhkan Halte di depan Jalan Baru, Cilincing.Hal senada disampaikan, Sofyan 45, warga Rorotan. Ia mengeluhkan banyaknya Halte disepanjang Jalan Raya Cilincing dan Cacing dijadikan bengkel tambal ban dan parkir kontainer. Akibatnya penumpang malas memanfaatkan fasilitas itu. "Harusnya petugas bertindak, jangan menontoni saja, sebab setiap hari banyak petugas yang lewat, tapi kok tak menegurnya" ujarya. Samsul Mirwan Kasie Penertiban Sudinhub Jakut berjanji akan menindak lanjuti keluhan warga maupun pengguna jalan ini ke bidang yang terkait di Dishub untuk diambil tindakan. "Kami sudah sering menertibkan namun kerap PKL ini berulah lagi disaat petugas lengah" pungkasnya.






PKL Menjamur di Akses Jalan di Jakut

Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jakarta Utara masih tetap menjamur, bahkan keberadaannya terus bertambah. Para pedagang ini memanfaatkan lahan saluran air diatasnya untuk mendirikan lapaknya, adapula yang memanfaatkan tempat pejalan kaki atau trotoar.

Pantauan maraknya PKL terlihat di Jalan Kramat Jaya, Koja, Jalan Warakas Raya, Jalan Agung Tengah, Jalan Agung Timur, Jalan Belimbig, Jalan Tipar Cakung Sukapura, Jalan Pluit Raya Selatan, Jalan Tanah Pasir, Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading,Jalan Jampea, Jalan Raya Pelabuhan dan Jalan Mawar.

Akibat ulah pedagang di atas saluran air maupun trotoar mengakibatkan akses jalan tersebut menjadi macet dan semerawut."Meskinya PKL ini tahu diri! jangan dagang diatas trotoar,kasihan pejalan kaki yang melintasinya" Kesal Sumiyati 34, warga Tugu Selatan, Koja yang mengeluhkan PKL di Islamic Center dan Jalan Kramat Jaya (dpn Ramayana).


Sementara itu, Ganep Kasie Operasi dan Penegakan Hukum Sudin Trantib Jakarta Utara menjelaskan, pihaknya tetap terus mengoptimalkan peran satpol PP sebagai penegak Perda.Namun sekarang ini dalam bertindak harus melalui prosedur. Bahkan diupayakan melalui pendekatan baik pada warga sekitar, tokoh masyarakat, agama, lurah dan kecamatan.

"operasi rutin kita gelar setiap hari, dengan diperkuat 190 personil pihaknya mobile di wilayah. Untuk di wilayah kecamatan anggota yang di BKO juga melakukan hal serupa. Jadi kalau kami diminta untuk diperbantukan barulah turun" kata Ganef. (Bian)

Dishub Buru Truk Bodong Di Razia, Hanya Dua Dikandangkan

Jajaran Sudin Perhubungan Jakarta Utara kembali melakukan razia rutin untuk menindak angkutan berat seperti truk yang tidak laik jalan serta tidak dilengkapi surat-surat penting lainnya. Razia dipusatkan di Jalan Manggadua, Jakarta Utara, Selasa (8/3). Hasilnya, sebanyak 24 truk trailer berhasil terjaring dalam razia tersebut.

Ke-24 truk yang terjaring razia itu, terdiri dari 3 truk yang kedapatan tidak laik jalan dan 21 truk yang tidak dilengkapi surat-surat termasuk surat izin mengemudi si pengemudi truk.

Kasie Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Sudin Perhubungan Jakarta Utara, Syamsul Mirwan, mengatakan, sebanyak 20 personel Sudin Perhubungan dikerahkan dalam razia kali ini. “Targetnya truk-truk yang tidak laik jalan serta tidak dilengkapi surat penting lainnya,” ujar Syamsul, Selasa (8/3).

Bagi truk yang tidak laik jalan terpaksa dikenakan sanksi berupa penghentian operasi. Sedangkan truk yang tidak dilengkapi surat-surat dikenakan sanksi tilang dan pemiliknya wajib mengikuti sidang di PN Jakarta Utara.

Dia juga mengatakan, operasi ini bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan lainnya. Sedangkan untuk sanksi yang dikenakan, diharapkan dapat memberi efek jera bagi si pemilik kendaraan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

Namun berbeda dengan Tasman 45 dan Karsim 35 sopir truk trailer yang berhasil lolos dari operasi ini. Ia menilai razia tersebut cuma seremonial saja, buktinya petugas hanya berani menindak pada angkutan truk kontainer yang perorangan maupun tak punya pengurus.

"Mereka engga berani menindak truk trailer yang pemiliknya dibekingi oknum. Nyatanya banyak yang kena razia hanya truk-truk perorangan atau tak punya pengurus" sahutnya.

Senin, 07 Maret 2011

Sopir Angkot Keluhkan Angkutan Penumpang Plat Hitam Berkeliaran

TANJUNG PRIOK- Para awak sopir angkutan umum seperti KWK, Mikrolet,Metromini dan APB yang notabenenya sebagai angkutan penumpang resmi mengeluhkan banyak angkutan penumpang plat hitam yang kerap mengurangi pendapatannya dan jadi sumber kemacetan.

Angkutan plat hitam ini bisa anda dilihat di Dpn terminal Tanjung Priok, Perempatan Mambo, Dpn Rumah Sakit Koja, Perempatan Jaya, Simpang Lima Semper, Arteri Marunda, Jalan Raya Cilincing, Jalan Cacing, Jalan Raya Plumpang-Semper dan Jalan Raya Tipar Cakung. Begitupun di Jalan Bulevar Kelapa Gading. "Yaa mau gimana lagi mas! kalau kita yang melarangnya bisa jadi ribut,meskinya petugas bertindak" kata Ustop 45, sopir angkot KWK 09 Jurusan Tg Priok-Walang.Meski mereka beroperasi pada jam-jam tertentu namun tetap saja kehadirannya banyak merugikan angkutan umum resmi.

Hal senada diutarakan juga Juned 35, sopir angkot KWK U03A Jurusan Cakung-Tg Priok. Keberadaan angkot plat hitam yang berkeliaran mengangkut penumpang sangat terasa mempengaruhi pendapatannya. Meskinya pada jam sibuk bisa mendapatkan banyak penumpang, karena ulah angkot plat hitam ini jadi merosot."Kalau dahulu angkot plat hitam itu jumlah bisa dihitung jari, sekarang sudah ratusan mas! pernah kita memprotesnya tapi mereka malah aksi mogok di jalan" sahutnya. Untuk mengatasinya maka perlu berbagai instansi ikut mengatasinya, selain Dinas Perhubungan, Kepolisian dan pihak penyedia jasa angkutan penumpang di kawasan KBN. Karena angkot plat hitam selain di jalan umum juga yang dikelolah koperasi KBN jumlah mencapai ratusan kendaraan.

Meski demikian, pihak kepolisian tetap gencar melakukan razia pada angkot plat hitam ini, buktinya sejak kemarin dan hari ini puluhan kendaraan ankot plat hitam dirazia."Kita setiap hari melakukan penindakan dengan tilang, mudah-mudahan dengan cara ini mereka tak lagi beroperasi" kata salah seorang petugas yang melakukan tindakan di depan terminal Tanjung Priok.

Pencuri Spion Mobil Gagal Ikut Nikah Massal

Seorang pencuri spion ditangkap polisi saat dipergoki tengah beraksi. Naasnya, pelaku ditangkap sehari sebelum ia melaksanakan pernikahannya secara massal di sebuah yayasan di bilangan Johar Baru, Jakpus.
Yi, 22, hanya bisa menyesali perbuatannya. Akibat  ulahnya, memetik tiga  spion mobil mewah di kawasan Pluit, Penjaringan, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai kernet metromini ini harus absen dalam kegiatan pernikahan massal yang digelar oleh Yayasan Sukamulya, di Johar Baru, Jakpus, Minggu (6/3). “Saya ikut daftar dalam nikah massal yang diadakan di sebuah yayasan di Johar Baru, tapi terpaksa batal. Padahal saya sudah membelikan baju kepada calon istri,” tuturnya saat ditemui di Polsek Penjaringan, Senin (7/3).
“Saya sedih, untung saja pacar saya mau mengerti. Kami tetap akan melangsungkan pernikahan jika saya sudah keluar dari penjara,” sambungnya. Pelaku dipergoki di sebuah Traffic Light (TL) di daerah Pluit oleh polisi sedang beraksi  mencongkel spion mobil mewah jenis Toyota Harrier. “Dia beraksi bersama seorang temannya, bernamka Adi yang kini masih buron. Pelaku merupakan target oeprasi kami,” ujar Kasi Humas Polsek Penjaringan, AKP Teddy Hartanto.

Kepada polisi pelaku mengaku sudah sebelas kali melakukan aksinya di sejumlah wilayah di Penjaringan. “Spion itu saya jual ke seorang penadah di Asem Reges seharga Rp 600 ribu. Hasil penjualan kita bagi dua,” tuturnya.

Akibat Jalan Berlubang, Truk Trailer Terjungkal

ANCOL-Kecelakaan tunggal kembali terjadi di Jakarta. Kali ini, peti kemas yang diangkut truk trailer terbalik di Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (7/3) sekitar pukul 16.45. Parahnya lagi, peti kemas yang terbalik itu ikut menimpa sebuah warung kaki lima yang berada di sisi jalan serta bagian atap halte bus hingga menyebabkan kerusakan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah naas ini.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa ini bermula ketika truk kontainer bernopol BK 8140 LF tengah melaju di Jalan RE Martadinata tepat di dekat Hotel Alexis. Lantaran ruas jalan yang dilalui bergelombang dan berlubang, alhasil menyebabkan peti kemas yang diangkutnya terjatuh dan menimpa warung serta halte bus. “Kejadiannya sangat cepat. Tiba-tiba saja terdengan bunyi keras seperti benda jatuh. Ternyata bunyi keras itu berasal dari peti kemas yang terjatuh dan menimpa warung kaki lima,” ujar Dodo (48) warga setempat, Senin (7/3).

Maman (34) sopir truk kontainer naas itu menuturkan, dirinya berniat mengemudikan truk yang mengangkut karpet ke pergudangan di Jalan Lodan Raya, Penjaringan. Namun, karena jalan yang dilaluinya bergelombang serta berlubang, setibanya di Jalan RE Martadinata, atau tepat setelah flyover Jalan RE Martadinata dirinya tak kuasa lagi mengendalikan laju truk yang dikemudikannya hingga menyebabkan peti kemas itu terbalik. “Beruntung truk yang saya kemudikan tidak ikut terbalik. Tapi, peti kemas berisikan karpet akhirnya terbalik,” kata Maman.

Beruntung, dalam waktu yang bersamaan, warung serta halte bus yang tertimpa dalam keadaan sepi. Akibat peristiwa ini, arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian sempat mengalami kemacetan yang cukup panjang. Untuk mengurai kemacetan, petugas kepolisian pun langsung melakukan evakuasi terhadap peti kemas tersebut.  Petugas juga langsung mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi. “Evakuasi dan pengaturan lalu lintas untuk mengurai kemacetan langsung kami lakukan,” kata Bripka Suparman, Petugas Lantas Polsek Pademangan.

Polres Jakut Musnahkan BB Narkoba Senilai 13 Milliar

POLRES- Ribuan butir narkoba terdiri dari 11.452 butir ekstasi, 901,1 gram sabu-sabu, dan 55,54 kilogram serbuk kafein senilai Rp 13 miliar dimusnahkan Polres Jakarta Utara. Barang bukti itu merupakan hasil pengembangan polisi atas pelaku bernama Niko (28) yang pada 15 Januari lalu berurusan dengan polisi karena terlibat penembakan bus Transjakarta.Dalam proses pemusnahan itu, sejumlah barang bukti ekstasi dihancurkan terlebih dahulu dengan mesin blender. Sedangkan, untuk jenis sabu-sabu dan kafein dibakar di dalam drum di halaman Polres Jakarta Utara.

"Barang ini didapat saat tersangka ditangkap di Kompleks Mediterania Golf, Penjaringan, Jakarta Utara," ujar Kompol Suparmo, Kasat Narkoba Polres Jakarta Utara, Senin (7/3).Kapolres Jakarta Utara, Kombes Andap Budhi Revianto, mengatakan pemusnahan barang bukti narkoba ini menunjukkan proses penyelidikan yang dilakukan petugas kepolisian berjalan secara transparan. Sedangkan untuk pengembangan kasus penembakan bus Transjakarta oleh tersangka Niko, Andap menambahkan kasusnya juga telah ditangani Polres Jakarta Utara. "Sejak pemeriksaan tersangka, beberapa kasus telah kita ungkap. Kita berharap kasus ini tidak terjadi lagi di Jakarta Utara," tandasnya.
 

Warga Kalibaru Keluhkan Rambu Larangan Parkir

CILINCING– Pemasangan marka larangan parkir di jalan Pelabuhan RW 09,, Kalibaru, Cilincing, Jakarta  Utara terus menuai  protes warga.  Ini dikarenakan, rambu-rambu yang dipasang disepanjang Jalan. Pelabuhan Kalibaru tersebut, dinilai sangat mengganggu aktitas warga sekitar. Untuk itu masyarakat mendesak instansi terkait khususnya Dishub Pemkot Jakarta Utara  segera mencabut rambu-rambu tersebut.

”Saya minta pihak Sudin Perhubungan Jakarta Utara segera mencabut rambu-rambu itu karena karena sangat mengganggu warga sekitar,” ungkap Mahfud seorang warga RW 09 Kelurahan Kalibaru. Mahfud menambahkan, warga Kalibaru mulai dari tenaga bongkar muat, sopir, sampai pengusaha kayu asli penduduk setempat sangat menggantungkan mata pencariannya dari aktifitas di sekitar Pelabuhan.

“Jadi kalau larangan parkir dipasang disepanjang jalan ini, bagaimana kami bisa melakukan bongkar muat sementara lokasi gudang kayu yang transit dari pelabuhan berada persis didepan jalan raya. Selagi kegiatan kami tidak sampai menimbulkan kemacetan kok, kenapa harus dipasang rambu-rumbu,” tambahnya. Bukan hanya itu, warga juga khawatir dengan adanya rambu-rambu tersebut akan menjadi ajang pungli bagi sejumlah oknum yang melihat bakal terjadi pelanggaran.

Warga berharap protes tetang rambu-rambu larangan parkir tersebut segera dapat diatasi oleh pihak terkait. “Saya minta intansi terkait segera mencari solusinya, apalagi persoalan ini sudah terlihat semakin meruncing. Saya lebih setuju, persoalan ini bisa diselesaikan secara bijaksana melalui musyarawah baik dari pihak Sudin Perhubungan, Sat Lantas KPPP Pelabuhan Kalibaru, serta pihak Kelurahan Kalibaru,” tambah Alex seorang warga lain

Minggu, 06 Maret 2011

Ringankan Biaya Urus Akte Lahir di Pengadilan!

TANJUNG PRIOK- Warga miskin di Jakarta Utara meminta kepada instansi terkait dalam hal ini pengurusan akte lahir di pengadilan negeri agar bisa mendapatkan keringanan biaya. Pasalnya hingga saat ini banyak anak-anak yang punya akte lahir lantaran biaya mahal saat persidangan.

"Saya sudah mencoba untuk mengurus sendiri, namun karena biayanya mahal hingga Rp 700 ribu, terpaksa tidak jadi mengurusnya" kata Fatimah, Warga Jalan kesemek Semper  Barat. Menurutnya, anak-anak yang lahir tahun 2007 atau 2008 dan 2009 yang terlambat lebih dari satu tahun harus mengikuti persidangan. Dalam perjalanan sidangnya tak sedikit biaya yang dikeluarkan.

"Padahal kalau mengurus di kantor catatan sipil biayanya tak sebesar ini, makanya kami tak sanggup" jelasnya.Begitupun disampaikan Dewi warga Penjaringan dan Nina warga Lagoa, Koja meminta agar pihak pengadilan memberikan kelonggaran atau pemutihan bisa juga melakukan pembuatan akte massal layaknya seperti kawin massal.

"Masa sih ! kawin massal saja bisa kok Akte lahir tak bisa" ujarnya.

Baik ibu Dewi dan Nina serta ratusan ibu-ibu lainnya yang kini menunggu pemerintah untuk melakukan pemutihan, pasalnya anak-anak mereka saat ini usianya sudah memasuki usia 4 tahun artinya sebentar lagi akan memasuki usia sekolah TK. Kalau mereka tak punya akte tak diperbolehkan untuk mendaftarkan sekolah.

Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakarta Utara menjelaskan, memang keputusan UU pencatatan kelahiran menerangkan itu. Pihaknya tak bisa berbuat apa-apa. Karena kalau itu dilanggar pihaknya harus menanggung resiko hukum.

Empat Rumah Terbakar di Lagoa

LAGOA-Api kembali menyerang kawasan Koja. Kali ini sijago merah kembali mengamuk dan menghabiskan empat rumah tinggal di Jalan Lagoa Terusan B2 gang 1, RT10 RW02, Lagoa, Koja, Jakarta Utara,sekitar pukul 06.40 wib Minggu (6/3) pagi. Beruntung lingkungan padat penduduk itu dekat dengan markas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara. Sehingga api yang membakar bangunan yang sebagian besar terdiri dari bahan semi permanen dapat segera dijinakan.

Petugas Pemadam Kebakaran yang  menurunkan sebanyak 13 unit mobilnya baru dapat menjinakkan api sekitar satu jam lamanya. Itu karena petugas mengalami kesulitan untuk mencapai lokasi api. Febri selaku petugas piket pemadam kebakaran mengatakan jika api telah membakar empat buah rumah."Namun beruntung tidak menyambar rumah-rumah lainnya jika dilihat dari bahan bangunan rumah yang ada di lokasi tersebut,"katanya.

Menurut dugaan sementara api berasal dari korsleting listik salah satu warga."Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini hanya kerugian materi saja,"kata Febri. Febri juga mengatakan agar warga lebih berhati-hati dan lebih waspada dalampenggunaan alat-alat yang menggunakan listrik."Karena sudah banyak kejadian seperti ini dipicu akibat hubungan singkat arus listrik yang tidak terkontrol,"tegasnya.Kini kasusnya sudah ditangani pihak Polsek Koja Jakarta Utara.

Muhammad Effiskal Camat Koja menjelaskan, sebaiknya warga untuk waspada dan berhati-hati terutama saat cuaca sekarang ini. Perhatikan kondisi rumah seperti listrik atau kompor gas. Jika keluar alangkah baiknya diperiksa dahulu, dan matikan saklar-saklar yang tidak perlu. (BIAN)

Cuaca Ekstrim, Waspada Penyakit Dan Musibah Kebakaran

PLUIT- Pihak kelurahan Pluit, Penjaringan meminta kepada warganya baik yang bermukim di kawasan perumahan maupun kampung padat penduduk untuk mewaspadai cuaca ektrim yang terkadang hujan disertai angin dan terkadang panas dapat menimbulkan berbagai penyakit maupun bencana.


Untuk mengantisipasi baik bencana kebakaran maupun banjir akibat hujan dan rob pihaknya tetap terus mensiagakan posko bencana 24 jam di kantor kelurahan. Pihak kelurahan juga sudah meminta kepada pengurus RT/RW untuk menghimbau agar warga yang sedang meninggalkan rumah untuk mematikan dan memeriksa listrik yang tak perlu dipakai, kompor dimatikan serta mensiagakan peralatan antisipasi dini pemadam kebakaran.

"Setiap pertemuan dengan pengurus RT/RW kami selalu mengingatkan agar wilayah tetap mewaspadai bencana seperti kebakaran atau banjir. Tujuan kesiagakan untuk mengantisipasi dini" tutur Timbo Sugiharjo lurah Pluit.

Dijelaskan Timbo, khususnya warga yang hendak meninggalkan rumah sebaiknya mengecek dahulu kondisi rumah apakah listrik yang tak terpakai masih menyala dan mematikan dahulu yang tak perlu sebelum pergi. Begitupun waspada penyakit. Jika terserang berbagai penyakit sebaiknya langsung memeriksa ke puskesmas untuk mengantisipasinya. Supaya penyakit tidak berlarut-larut maklum musim hujan terkadang penyakit datang tiba-tiba.

Herman 34, warga Kampung Nelayan Muara Angke membenarkan, rawannya bencana dan penyakit pada cuaca ekstrim ini sering terjadi. Iapun tak perlu menunggu lama-lama saat dirinya dan anaknya terserang demam langsung berobat ke rumah sakit. " Untunglah cuma demam biasa, kami kuatir saja kalau demam berlarut-larut bisa terjangkit demam berdarah" ujarnya. * Bian*

Sabtu, 05 Maret 2011

TPS Nagrak di Cilincing Harus Ditutup

CILINCING-Meski terjadi penolakan warga atas penutupan Tempat Penampungan Sampah (TPS) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Dinas Kebersihan DKI Jakarta tetap bersikukuh jika TPS itu merupakan TPS liar dan harus ditutup. Sebab, keberadaan TPS Nagrak melanggar Undang-Undang No 18 tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah yang melarang adanya TPS dalam kota dengan sistem open dumping atau sistem terbuka. Nantinya, sampah yang biasa dibuang di TPS Nagrak dialihkan ke tiga lokasi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yaitu Bantargebang, Bekasi, Sunter dan Cakung Cilincing Jakarta Utara.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Eko Bharuna, mengatakan sesuai amanat UU tersebut, semua daerah harus menutup tempat pembuangan sampah dengan sistem terbuka hingga 2013. Kecuali TPS tersebut meningkatkan teknologi pengelolaan sampahnya. Sebab, pada sistem terbuka (open dumping), sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada pengolahan apapun. Sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Dijelaskannya, sebelum UU tersebut diterbitkan pusat, Pemprov DKI sudah menutup TPS Nagrak sejak tahun 2000. Keberadaan TPS tersebut dinilai mengganggu lingkungan sekitar, baik itu pencemaran udara, tanah dan air. Tidak hanya itu, muncul pula gubuk-gubuk liar pemulung yang memilah sampah-sampah industri di lokasi tersebut.

Namun, kendati sudah ditutup, TPS tersebut selalu dibuka kembali oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Sehingga Dinas Kebersihan DKI bersama Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara melakukan penertiban kembali pada, Kamis (3/3) kemarin. Penertiban tersebut sempat mendapatkan perlawanan dari warga dan akhirnya Dinas Kebersihan DKI gagal menutup TPS tersebut.

“Tadi pagi, saya kembali ke sana dan memergoki dua truk sampah. Satu truk milik swasta yang tidak bekerja sama dengan Dinas Kebersihan DKI, dan satu lagi truk sampah DKI Jakarta. Kedua sopir itu langsung saya cekal dan dibawa untuk diperiksa lebih lanjut karena telah melakukan pelanggaran,” katanya, Jumat (4/3).

Eko menambahkan, TPS Nagrak seluas 3,5 hektar selama ini menampung dan menyalurkan sampah daur ulang, seperti plastik, botol, kaleng, sandal karet dan kain. Sampah industri tersebut dikelola secara individu oleh sekelompok orang .

Warga Koja Keluhkan Genangan Air Saat Hujan

KOJA- Warga Kecamatan Koja meminta kepada pihak terkait pemerintah kota Jakarta Utara guna memperhatikan saluran-saluran air yang berada diwilayah yang rawan genangan air saat hujan turun. Diantaranya beberapa kawasan yang kerap jadi langganan banjir adalah Jalan Maja,Jalan Waru, Jalan Johar, Jalan Mangga, Jalan Walang Baru, Jalan Semangka dan sejumlah akses jalan pemukiman warga.

"Masa sih baru hujan sebentar saja sudah langsung ada genangan air, apalagi kalau hujan berjam-jam sudah pasti jadi banjir" kata Yayah 34, warga Jalan Waru, Tugu Utara.

Hal sama disampaikan, Lia 45, warga RW 3 Lagoa yang mengeluhkan banyaknya genangan air yang timbul saat hujan turun. Kendala yang ada masalah saluran air yang lumpur mengendap dan jarang dikuras. Selain itu perlu adanya normalisasi di sejumlah saluran air. "Kalau bisa ada pengurasan lumpur dan perbaikan total saluran di titik rawan genangan air" sahutnya.

Muhammad Effiskal Camat Koja membenarkan, bannyak titik-titik genangan air yang timbul di wilayahnya. Ini dikarenakan letak geografis dan kondisi daratan wilayah koja berada di bawah permukaan laut. Dan juga banyaknya anak saluran air yang berputar menuju ke waduk penampungan air di rawabadak. Genangan air yang timbul akibat hujan lantaran di Koja hanya ada satu waduk untuk menampung air dari saluran air pemukiman warga. Namun genangan air tersebut tak lama menggenang, beberapa jam kemudian bisa langsung surut asalkan tidak ada air pasang laut.

"Memang Koja rawan genangan , mengingat wilayahnya berada dibawah permukaan laut. Sedikitnya 70 persen kawasannya rawan banjir" ujarnya.















Jumat, 04 Maret 2011

Warga Keluhkan Angkot Mangkal di Jalan Kesemek

SEMPER BARAT- Pangkalan angkot diperempatan Jalan Kesemek Semper Barat dan Jalan Dukuh Timur, Lagoa berdampak kemacetan parah di kawasan kedua jalan tersebut. Akibatnya arus kendaraan dari arah perempatan jaya ke Simpang Lima Semper dan sebaliknya harus saling berebut untuk menghindari penumpukan kendaraan. Begitupun kendaraan dari arah Jalan Dukuh Timur ke Jalan Kesemek terjadi hal yang sama.

"sebenarnya masalah sepele saja! angkot mangkal di jalan Kesemek dan Jalan Dukuh akibatnya terjadi penumpukan hingga membuat macet" kata Irjan 23,warga Jalan Pepaya III Semper Barat, Cilincing.

Begitu juga dikeluhkan, Eddi pengendara sepeda motor yang terjebak dalam kesemerawutan dikawasan itu. Meskinya angkot-angkot yang ngetem disembarang tempat itu harus di tertibkan, karena ulahnya pengguna jalan terganggu. Padahal sumber kemacetannya pangkalan angkot tadi. "Pak! kalau bisa jangan dibiarkan angkot itu ngetem sembarangan, tolong ditindak" kesal Eddi warga CIlincing Raya 

Kelik Sutanto Lurah Semper Barat menjelaskan, keluhkan warganya soal pangkalan angkot liar itu ia akan menyurati pihak instansi terkait yakni Sudinhub Jakarta Utara untuk segera menindak angkot mangkal tersebut "Untuk menertibkan pangkalan angkot liar itu merupakan wewenang Dishub, kami akan layangkan surat agar bisa ditindak lanjuti" sahutnya. *BIAN*

PU Air Segera Perbaiki Deker Dan Saluran Air Lorong 104

KOJA- Suku Dinas Pekerjaan Umum Air Jakarta Utara dalam waktu dekat segera memperbaiki deker yang rusak dan saluran air di Jalan Lorong 104 Permai, Koja Jakarta Utara. Gorong-gorong yang ada saat ini kondisinya rusak, ditambah lagi lumpur disaluran air itu menumpuk. Saat hujan deras turun air dari dalam saluran itu meluap lalu menggenangi jalan. Untuk itulah Sudin terkait akan segera memperbaikinya.

Rifik Abdillah Kasudin PU Air saat dihubungi menjelaskan,normalisasi saluran air di akses jalan lorong 104 permai dan peninggian deker akan diperbaiki pada tahun ini. Dengan diperbaiki nanti, tak akan ada lagi air yang tumpah ke jalan akibat menguapkan saluran.

"Memang normalisasi saluran lorong 104 permai dan peninggian dekernya masuk dalam rencana anggaran perbaikan tahun 2011 PU Air" kata Rifik Abdillah.

Hasil pantauan di lokasi kondisi saluran air di akses jalan lorong 104,Koja lumpurnya sangat tinggi, air yang mengalir jadi tersumbat. Panjang saluran air ada 300 meter dengan lebar 1 meter. (Bian)

Fasum Dan Fasos Di Cacing Disalahgunakan Fungsinya

CILINCING- Fasos dan Fasum di sepanjangan Jalan Raya Cakung-Cilincing kondisinya memprihatinkan. Keberadaan fasum dan fasosnya berubah fungsi menjadi tempat usaha, diantaranya sebagai pool kontainer,bengkel truk, tambal ban dan las ketok. Akibatnya lingkungan jadi kumuh dan mengganggu ketertiban umum.


"lihat saja pak! masa sih ditengah jalan ada pool kontainer, dan diatas saluran ada tambal ban" tutur Grida 34, warga Kebon Baru, Cilincing.Begitupun disampaikan, Kaka 34, warga Budi Dharma, Semper Timur akibat banyaknya fasos dan fasom yang terlepas dari pengawasan petugas mengakibatkan pemanfaatan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk membuka usaha ilegal

"Tolong dong pak! ditertibkan, usaha-usaha mereka ini mengganggu ketertiban umum dan jadi biang kemacetan" kesalnya.Sementara itu, pihak kepolisian setempat sudah sering melakukan penertiban kendaraan-kendaraan yang parkir di sepanjang jalan cacing dengan alasan sedang tambal ban atau memperbaiki kendaraan yang rusak.

"Memang bengkel-bengkel liar disepanjang jalan Cacing ini sering jadi alasan sopir sedang memperbaiki kendaraan, namun kami tetap menindaknya karena melanggar rambu larangan parkir" kata AKP Iskandar Kanitlantas Polsek CIlincing.Namun ia meminta kepada instansi terkait agar bisa menertibkan gubuk atau usaha bengkel liar selain dapat mengurangi dampak kemacetan juga tak lagi terlihat semerawut. (Bian)

Empat Jembatan Di Cilincing Rusak Nyaris Amblas

MARUNDA-Empat jembatan di kawasan Marunda yakni Jembatan Arteri Marunda dan Jembatan Kali Blencong kondisinya memprihatinkan.Aspal jalan terkelupas dan retak-retak, bahkan besi penyambung antara jembatan dan jalan terlihat terkelupas. Jalan ini rusak akibat tingginya volume kendaraan berat yang melintas di dua jembatan tersebut sangat tinggi ditambah lagi kendaraan yang lewat melewati batas beban kendaraan. Begitupun jembatan Cakung Draine dan Jembatan Sungai Begog kondisi sama dengan kedua jembatan tersebut. Bahkan penyambung besi dan aspal dapat terlihat dengan mata.


"Lihat saja mas! aspalnya terkelupas hingga besi penyambungnya bisa terlihat mata, aspal mulai retak-retak. Saya kuatir lama-kelamaan bisa amblas" ujar Ripto 34, warga Bulak Turi Marunda. Bahkan pada malam hari rawan bagi pengguna sepeda motor terperosok didalamnya


Hal senada disampaikan Prisjono 45, sopir angkot KWK 05 Jurusan Cilincing- Bulak Turi. Kondisi jembatan yang kian hari rusaknya makin parah. Ia kuatir jika tak lekas diperbaiki jalan bisa amblas dan ambrol.

"Kalau bisa diperbaiki sementara, jangan tunggu sampai rusak dan amblas. Kalau sudah ada korban baru diperbaiki" tuturnya. Ia juga meminta jembatan baru yang berada disamping Jembatan Kali Blencong dibuka, begitupun jembatan Arteri Marunda yang sebelumnya diputus, segera diperbaiki. Agar jalan bisa dibagi dua jalur.


Dampak dari empat jembatan yang rusaknya ini selain rawan kecelakaan dan amblas juga berdampak kemacetan pada jam-jam sibuk kerja seperti pagi dan sore hari.

AKP Iskandar Kanitlantas Polsek Cilincing menjelaskan, kerusakan diempat jembatan tersebut memang berdampak kemacetan parah terutama pada jam kerja. Untuk mengantisipasinya pihaknya telah menempatkan dua orang petugas dibantu petugas patroli dari Polsek Cilincing.

"Untuk mengatasi dampak kemacetan, kita sudah berupaya bersama polsek menempatkan petugas mengatur arus lalulintas agar tidak macet parah! tuturnya.

Maman Suparman Kasudin PU Jalan Jakarta Utara menjelaskan, perbaikan jembatan Arteri , Blencong Marunda,Jembatan Kali Cakung Draine dan jembatan kali begog adalah wewenang dinas PU dan Departemen PU. Namun ia  berjanji akan menindaklanjuti keluhan dan usulan warga.