TANJUNG PRIOK- Para awak sopir angkutan umum seperti KWK, Mikrolet,Metromini dan APB yang notabenenya sebagai angkutan penumpang resmi mengeluhkan banyak angkutan penumpang plat hitam yang kerap mengurangi pendapatannya dan jadi sumber kemacetan.
Angkutan plat hitam ini bisa anda dilihat di Dpn terminal Tanjung Priok, Perempatan Mambo, Dpn Rumah Sakit Koja, Perempatan Jaya, Simpang Lima Semper, Arteri Marunda, Jalan Raya Cilincing, Jalan Cacing, Jalan Raya Plumpang-Semper dan Jalan Raya Tipar Cakung. Begitupun di Jalan Bulevar Kelapa Gading. "Yaa mau gimana lagi mas! kalau kita yang melarangnya bisa jadi ribut,meskinya petugas bertindak" kata Ustop 45, sopir angkot KWK 09 Jurusan Tg Priok-Walang.Meski mereka beroperasi pada jam-jam tertentu namun tetap saja kehadirannya banyak merugikan angkutan umum resmi.
Hal senada diutarakan juga Juned 35, sopir angkot KWK U03A Jurusan Cakung-Tg Priok. Keberadaan angkot plat hitam yang berkeliaran mengangkut penumpang sangat terasa mempengaruhi pendapatannya. Meskinya pada jam sibuk bisa mendapatkan banyak penumpang, karena ulah angkot plat hitam ini jadi merosot."Kalau dahulu angkot plat hitam itu jumlah bisa dihitung jari, sekarang sudah ratusan mas! pernah kita memprotesnya tapi mereka malah aksi mogok di jalan" sahutnya. Untuk mengatasinya maka perlu berbagai instansi ikut mengatasinya, selain Dinas Perhubungan, Kepolisian dan pihak penyedia jasa angkutan penumpang di kawasan KBN. Karena angkot plat hitam selain di jalan umum juga yang dikelolah koperasi KBN jumlah mencapai ratusan kendaraan.
Meski demikian, pihak kepolisian tetap gencar melakukan razia pada angkot plat hitam ini, buktinya sejak kemarin dan hari ini puluhan kendaraan ankot plat hitam dirazia."Kita setiap hari melakukan penindakan dengan tilang, mudah-mudahan dengan cara ini mereka tak lagi beroperasi" kata salah seorang petugas yang melakukan tindakan di depan terminal Tanjung Priok.
Angkutan plat hitam ini bisa anda dilihat di Dpn terminal Tanjung Priok, Perempatan Mambo, Dpn Rumah Sakit Koja, Perempatan Jaya, Simpang Lima Semper, Arteri Marunda, Jalan Raya Cilincing, Jalan Cacing, Jalan Raya Plumpang-Semper dan Jalan Raya Tipar Cakung. Begitupun di Jalan Bulevar Kelapa Gading. "Yaa mau gimana lagi mas! kalau kita yang melarangnya bisa jadi ribut,meskinya petugas bertindak" kata Ustop 45, sopir angkot KWK 09 Jurusan Tg Priok-Walang.Meski mereka beroperasi pada jam-jam tertentu namun tetap saja kehadirannya banyak merugikan angkutan umum resmi.
Hal senada diutarakan juga Juned 35, sopir angkot KWK U03A Jurusan Cakung-Tg Priok. Keberadaan angkot plat hitam yang berkeliaran mengangkut penumpang sangat terasa mempengaruhi pendapatannya. Meskinya pada jam sibuk bisa mendapatkan banyak penumpang, karena ulah angkot plat hitam ini jadi merosot."Kalau dahulu angkot plat hitam itu jumlah bisa dihitung jari, sekarang sudah ratusan mas! pernah kita memprotesnya tapi mereka malah aksi mogok di jalan" sahutnya. Untuk mengatasinya maka perlu berbagai instansi ikut mengatasinya, selain Dinas Perhubungan, Kepolisian dan pihak penyedia jasa angkutan penumpang di kawasan KBN. Karena angkot plat hitam selain di jalan umum juga yang dikelolah koperasi KBN jumlah mencapai ratusan kendaraan.
Meski demikian, pihak kepolisian tetap gencar melakukan razia pada angkot plat hitam ini, buktinya sejak kemarin dan hari ini puluhan kendaraan ankot plat hitam dirazia."Kita setiap hari melakukan penindakan dengan tilang, mudah-mudahan dengan cara ini mereka tak lagi beroperasi" kata salah seorang petugas yang melakukan tindakan di depan terminal Tanjung Priok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar