SUKAPURA- Usai libur lebaran penduduk pendatang mulai kembali ke Jakarta dan memulai lagi aktivitasnya. Dari mulai pedagang,nelayan, pembantu rumah tangga hingga pekerja pabrik.
Fenomena membludaknya pendatang baru ke Jakarta bukan hal yang aneh. Salah satunya di wilayah Kel Sukapura, Cilincing Jakarta Utara. Mengingat di wilayah ini terdapat kawasan pabrik yang memperkerjakan ribuan orang.
Puspita 23, perempuan asal Jambi yang mengontrak di RT 4/2 kel Sukapura mengaku nekad datang ke Jakarta untuk bisa cepat dapat pekerjaan. Pasalnya di tempat daerah ia tinggal sangat sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonominya.
"Rencananya mau melamar pekerjaan di KBN pak! Karena di kawasan itu banyak membutuhkan tenaga kerja. Apalagi teman-teman kami banyak yang sudah berhasil" katanya.
Senada juga diutarakan, Tari 21 perempuan asal Serang,Banten dan Yulia 19, asal Brebes ini melihat banyak keberhasilan yang dicapai teman atau kerabatnya yang lebih dulu sudah bekerja di KBN. Iapun nekad dengan berbekal ijazah SMP dan SLTA serta uang Rp 1 juta yang dibawa dari kampungnya.
"Saat ini saya tinggal sama bibi yang sudah dua tahun tinggal di Sukapura. Sudah ada panggilan untuk bekerja. Mudah-mudahan lekas diterima" ujarnya.
Yulia, Puspita dan Tari salah satu dari ribuan warga pendatang di Kel Sukapura yang berjuang untuk dapat merubah nasibnya seperti yang sudah dicapai teman-temannya yang terdahulu. Tetapi buat Pemda DKI Jakarta merupakan pekerjaan rumah tiap tahun untuk bisa menahan derasnya kaum urban ini datang.
Purba Hutapea Kadis Kependudukan Dan Catatan Sipil DKI Jakarta menjelaskan, pihaknya tak bisa melarang atau mencegah kaum urban ini datang ke Jakarta asalkan mereka memenuhi persyaratan seperti punya jaminan tempat tinggal, punya keahlian, jaminan pekerjaan, KTP daerah asal dan keterangan dari RT/RW tempat ia bermukim.
"Jangan nantinya datang tak punya KTP dan pekerjaan,tinggal di kolong jembatan yang justru menambah persoalan sosial di Ibukota. Dan mereka ini akan dipulangkan kembali ke kampung halamannya" ujar Purba Hutapea.
GELAR OPERASI BINA KEPENDUDUKAN
Sementara untuk melakukan pendataan bagi penduduk pendatang di Ibukota Dinas Kependudukan DKI Jakarta menggelar operasi bina kependudukan di wilayah yang padat penduduk pendatangnya. Salah satunya di wilayah Kel Sukapura, Cilincing Jakarta Utara.
Menurut Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakarta Utara sasaran Biduk ( Bina Kependudukan) di Kel Sukapura karena di wilayah itu disinyalir bermukimnya penduduk pendatang baru. Dan lingkungannya banyak rumah kos-kosan serta kontrakan yang di huni sebagian besar pekerja pabrik di KBN.
"Sasaran Operasi Biduk di Sukapura karena lokasinya merupakan pemukiman padat penduduk yang berdekatan dengan KBN,cenderung mayoritas banyak pendatangnya" kata Edison Sianturi.
Ditambahkan Edison, para penduduk pendatang yang terjaring operasi ini akan diberikan Surat Keterangan Domisili Sementara (SKDS) selama satu tahun. Surat tersebut dibutuhkan untuk kepentingan pendataan bagi Sudin maupun pengurus RT/RW keberadaan warga pendatang yang menetap sementara saat ini.
Junaidi Seko Jakarta Utara meminta kepada perangkatnya seperti camat dan lurah agar melakukan pendataan kepada penduduk pendatang di wilayahnya bersama RT/RW dengan dibekali surat SKDS tadi. Supaya data tersebut sangat penting dan bermanfaat terutama keberadaan pendatang baru.
"Sangat baik program Biduk ini yang merupakan salah satu imbuhan gubernur supaya masyarakat yang datang ke jakarta itu tertib dan taat administrasi kependudukan " ujarnya.
Sebab jika tidak terpantau dan terpantau bukan tidak mungkin nantinya akan menjadi persoalan sosial baru di Ibukota,contohnya masalah PMKS.
Terbukti dalam operasi bina kependudukan di kel Sukapura ini terjaring 273 warga pendatang terjaring operasi Biduk.