Rabu, 17 September 2014

Mulyadi : Tidak Ada Pencopotan, Saya Hanya Cuti

MetroOne- Desakan mundur Lurah Tugu Utara, Koja oleh sejumlah Ketua RW di kel Tugu Utara menimbulkan tanda tanya Mulyadi Lurah Tugu Utara.Ia hanya menjalan cuti selama satu bulan.

"Saya tidak tau, kalau ada informasi soal pencopotan jabatan lurah. Dan kalau cuti itu sudah menjadi hak saya untuk mengambilnya" Kata Mulyadi.

Senin, 08 September 2014

Petugas Perumahan Jakut Gelar Pengukuran Bangunan Waduk Marunda

Cilincing- Belasan petugas dari Suku Dinas Perumahan Jakarta Utara menggelar pengukuran dan peta inven bangunan yang bertujuan untuk menjadi data dan patokan ganti rugi di Waduk Marunda, Cilincing Jakarta Utara. Petugas mendatangi satu persatu rumah warga di RT 10/2 Dan RT 3/2 Marunda.

Karten Ketua RT 10/2 Marunda membenarkan adanya pengukuran peta inven bangunan yang dilakukan petugas dari Walikota. Rumah-rumah warga yang terkena proyek pembangunan Waduk Marunda mulai dilakukan pengukuran ulang. "Sebelum pernah dilakukan pengukuran, kini kembali diukur. Ada 28 bangunan yang sudah di data dan dikukur diwilayah kami" ujarnya.

Junaedi Seko Jakarta Utara menjelaskan dilakukannya pengukuran dan peta inven ini bertujuan pengalihan hasil ukur lama tahun 2009-2010 menjadi hasil ukur baru  dan pengukuran sekarang ini sebagai data pembanding.

"Kita ikuti sesuai aturan agar dalam proses ganti rugi nanti tidak ada permasalahan. Dan data baru pasti ada perubahan dalam bangunan" kata Junaidi. Bahkan Junaidi menambahkan secara ekonomis bisa membantu nilai jual si pemilik bangunan itu sendiri.

Jumlah bangunan baru yang terdapat di RT 010/02 sebanyak 25 bangunan. Dan jumlah bangunan yang terdapat di RT 003/02 Sebanyak 66 Bangunan.

Data dari Pemko Jakut, waduk seluas 56 hektar itu memerlukan pembebasan lahan milik 300 kepala keluarga (KK). Pada Januari 2014, lahan milik 150 KK telah dibebaskan. Sementara itu, pada April 2014, terdapat 100 KK yang lahannya dibebaskan.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menargetkan akhir tahun ini pembangunan Waduk Marunda sudah selesai. Diharapkan dengan rampungnya waduk seluas 56 hektare yang berlokasi di RW 02 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara itu, mampu menanggulangi banjir di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

“Akhir tahun harus rampung ini semuanya,” kata Jokowi, ketika meninjau Waduk Marunda.

Menurutnya saat ini masih ada sekitar 5-6 hektare lahan yang masih dalam proses pembebasan. Namun hal tersebut sudah selesai, hanya tinggal pelunasannya serta masih membutuhkan dana APBD sebesar Rp65 miliar.

“Agustus-September ini dibayar. APBD sudah ada, tapi masih kurang dan akan ditambah di APBD Perubahan,” ujar Jokowi .

Waduk Marunda mempunyai konsep yang sama dengan Waduk Pluit, yakni dilengkapi sarana dan prasarana bermain serta ruang terbuka hijau.“Tahun 2015, pinggirnya akan ditanami tanaman dan taman bermain untuk anak,” pungkasnya.

Minggu, 07 September 2014

Petugas Gembosi Ban Belasan Truk Kontainer Di Arteri Marunda

Cilincing- Belasan Truk Kontainer yang parkir sembarangan di Jalan Arteri Marunda, Cilincing Jakarta Utara terjaring operasi denda Rp 500 Ribu, sementara truk yang ditinggalkan sopirnya langsung di gembosi roda bannya lalu dicabut plat kendaraan oleh puluhan petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara hari ini, Senin (8/9/2014).

Arifin Hamonangan  Kasudin Perhubungan Jakarta Utara menegaskan pihaknya sudah sering mengingatkan bahkan sosialisasi soal parkir sembarangan dikenakan denda Rp 500 Ribu. Karena diindahkan terpaksa ditindak.

"Kami tidak akan mentoleransi, mereka yang melanggar parkir liar di kenakan denda Perda  Rp 500 Ribu lalu dikandangkan. Sopir yang kabur kita kempesi roda bannya dan plat kendaraan diamankan" kata Arifin.

Sementara itu Jonathan 45, sopir Truk Kontainer yang parkir di Jalan Arteri Marunda ( Dpn Kawasan KBN) hanya bisa pasrah. Ia berencana akan masuk ke Pool Kontainer PT Multicon, karena antri iapun parkir di pinggir jalan.

"Kaget sih pak! soalnya engga tau ada razia parkir liar ini, apalagi harus bayar denda  Rp 500 ribu dan truk dikandangkan" ujarnya.

Kemudian petugas juga menemukan 10 Truk Kontainer milik PT Tubagus Jaya Mandiri yang parkir sembarangan di bawah turunan Jembatan STIP Marunda. Karena engga sopirnya, petugas akhirnya mengembosi dan mencopoti plat nomor kendaraannya. "Plat nomor iji kita sita agar nantinya si pemilik akan mengambil ke kantor kami" kata Dandung petugas Dishub Jakut

Sopir Angkot Tak Berseragam Marak Di Jakut

Cilincing- Warga dan penumpang di Jalan Tipar Cakung, Cilincing Jakarta Utara mengeluhkan ulah sopir angkot KWK U 03 Jurusan Tg Priok- Cakung yang sering kebut-kebutan dan ugal-ugalan di sepanjang jalan tersebut.

Ditambah lagi sopir angkot ini rata-rata masih usia belia remaja dan tidak memakai seragam dalam mengemudi.

Yati 23, Warga Jalan Sungai Brantas RW 1 Semper Barat ini membenarkan ulah aksi sopir ugal-ugalan itu. Yang mereka cari adalah kejar setoran tanpa memperhatikan keselamatan penumpangnya. Dan mereka juga tak segan-segan menurunkan penumpangnya tanpa sampai tujuan.

"Sudah bikin kita takut, eh tiba-tiba ada penumpang banyak. Dia malah putar balik dan menurunkan penumpang kemudian meminta untuk pindah angkot" ujarnya.

Kasie Operasional Dan Penertiban Sudinhub Jakut Hengki Sitorus menjelaskan, petugasnya sudah sering menertibkan sopir angkot yang tidak berseragam ini. Namun tak pernah jera. "Nanti setelah operasi parkir liar akan kita tertibkan sopir angkot yang tak seragam itu" ujarnya.

Sabtu, 06 September 2014

Pemda DKI Buka Lowongan Buat 1.133 CPNS

Jakarta- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera membuka lowongan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 1.133 pegawai.

Padahal, sebelumnya oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan) hanya memberikan formasi 133 orang untuk pembukaan CPNS DKI.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, I Made Karmayoga mengungkapkan rasa syukurnya dan terima kasih karena Kemenpan memberikan formasi lebih dibandingkan yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sebab, pihak BKD DKI Jakarta telah melayangkan surat serta usulan untuk penambahan CPNS DKI sebanyak 1.000 orang.

"Alhamdulilah kita bersyukur usulan penambahan formasi itu diterima Pemerintah Pusat. Jadi formasi CPNS DKI menjadi 1.133 orang," kata Made, Minggu (7/9).Pembukaan CPNS DKI sudah dibuka sejak hari Kamis (5/9) lalu melalui media online. Para calon pelamar CPNS DKI bisa membuka alamat websitehttp://panselnas.menpan.go.id. 

Pelamar lalu harus mengisi kolom Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nama, Email dan pilihan instansi yang dilamar.

Pelamar CPNS DKI diwajibkan mendaftar ulang usai registrasi oline dengan menyertakan salinan ijazah, pas foto dan nomor registrasi online. Termasuk tes toefel yang telah dilakukan. Paling lambat penyerahan itu dikembalikan Panitia Seleksi (Pansel) CPNS 2014 paling lambat 18 September 2014 mendatang."Pembukaan sudah dari kemarin melalui sistem online. Para pelamar harus melakukan registrasi melalui online terlebih dahulu. Setelah itu, memberikan syarat-syarat lain paling lambat 18 September 2014," kata Made.

Dalam formas itu, kata Made, Pemda DKI akan memfokuskan di bidang pendidikan dan arsitektur. Dimana saat ini Pemprov DKI kekurangan tenaga pendidik dan tenaga teknis di lapangan. Apalagi, saat ini sedang digalakan tentang pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Kebutuhan sebanyak 1.133 akan difokuskan untuk guru SD terutama, PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), tenaga teknis, dan administrasi," ucapnya.

Selain itu, Pemprov DKI juga memprioritaskan para calon pendaftarCPNS DKI yang mengalami difabel. Dimana sebanyak 5 persen dari setiap bidang.

"Pada pendaftaran CPNS DKI tahun lalu untuk peserta difable hanya 1 persen. Jadi kini kita prioritaskan 5 persen untuk pendaftar difabel," tuturnya.

Jumat, 05 September 2014

Sudin Dukcapil Jakut Gelar Bimtek Pada Petugas KTP Kelurahan

Tanjung Priok- Sebagai mana yang diamanatkan dalam Undang- Undang  No 5 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik baik yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung atau tidak langsung wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan sebagai tolok ukur penyelenggaraan pelayanan di lingkungan masing-masing.

Untuk itulah Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara melakukan Bimtek kepada petugas pelayanan KTP yang setiap harinya bertugas di kantor kelurahan dan kecamatan.

Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakut menjelaskan, pemberian materi bimtek kependudukan dengan berbasis aplikasi teknologi ini diharapkan dapat membangun kemudahan pelayanan serta kepuasan bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi serta pengarsipan dokumen kependudukan dengan baik.

Dilanjutkan Edison, kalau standard pelayanan sudah berbasis teknologi, tindak kerawanan pungli akan hilang sendirinya. Karena semua data sudah terprogram dan tercatat dalam Simduk ( Sistem Kependudukan).

"Saya mengharapkan kegiatan bimbingan teknis ini dapat diikuti dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat mewujudkan tertib administrasi kependudukan dengan rapi dan benar" ujar Edison dihadapan petugasnya.

Sementara itu Kamilus Elu Staf khusus Wagub DKI menegaskan, bahwa wajah atau potret ibukota itu adanya di loket pelayanan masyarakat. Jika pelayanan terlaksana dengan baik dan benar maka masyarakat merasakan kepuasannya. Begitu juga sebaliknya jika di loket pelayanan buruk maka mencorengkan misi dan visi Jakarta Baru.

"Saya ingin petugas dengan sistem peralatan teknologi yang ada sekarang ini bisa mewujudkan pelayanan lebih baik lagi" ujarnya.

Kamilus juga meminta kepada Dukcapil Jakarta Utara untuk berkoordinasi dengan pihak kelurahan serta UPT Perumahan untuk menata tertib administrasi kependudukan di Rusun Marunda dan Muara Baru.

Pembangunan Kampung Deret Jakut Ditangguhkan

Semper Barat- Rencana pembangunan kampung deret di Jakarta Utara tahun 2014 ini dipastikan tidak akan terealisasi, karena mepetnya waktu pengerjaan. Bahkan, Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono juga sudah menyampaikan surat ke Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta untuk menangguhkan proyek tersebut.

Di Jakarta Utara pada tahun 2014 ini, direncanakan sebanyak 1.770 rumah meliputi, 14 RW, 9 kelurahan, dan 4 kecamatan akan dibangun kampung deret di antaranya, RW 01, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan 104 unit, RW 07, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan 116 unit dan di RW 08, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan 288 unit.Di RW 02, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan 66 unit, RW 13, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan 294 unit, RW 08, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok 160 unit, RW 12, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok 71 unit, RW 15, Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok 12 unit,Kemudian RW 01, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja 57 unit, RW 13, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja 70 unit, RW 04, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing 303 unit, RW 05, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing 79 unit, RW 04, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing 70 unit dan RW 04, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing 80 unit.

Kasie Perencanaan Sudin Perumahan dan Gedung Pemda Jakarta Utara, Suhartono mengatakan, berdasarkan Peraturan Gubernur No 64 Tahun 2013, tentang perbaikan rumah melalui program penataan kampung, walikota merupakan penanggung jawab program. Sedangkan waktu pengerjaan selama satu tahun anggaran."Kalau berhitung dengan tahun anggaran 2014, waktu pengerjaannya tidak akan mencukupi, sudah bisa dipastikan pembangunan tidak akan terealisasi. Walikota sudah bersurat kepada sekda agar pembangunan ditunda," jelasnya, Jumat (5/9).Surat yang dikirimkan ke sekda, berisi penjelasan tentang usulan yang direkomendasikan oleh konsultan pembangunan kampung deret, di mana sekitar 90 persen dari 1.770 rumah tidak sesuai peruntukkan. Selain itu, variabel penentuan rumah yang akan dibangun pun tidak disertakan dalam rekomendasi.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kota Jakarta Utara, Satriadi membenarkan, jika walikota sudah bersurat ke sekda. Surat yang dikirimkan untuk menjelaskan kondisi hasil kroscek lapangan tim verikasi banyak temuan yang tidak sesuai dengan aturan tentang pembangunan kampung deret.

Menurutnya, dalam laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga dicantumkan temuan ketidaksesuaian alokasi pembangunan."Banyak rumah yang kita temui tidak sesuai, seperti bangunan permanen 3 tingkat pun diusulkan. Anggaran kampung deret itu bantuan sosial, tapi rekomendasi yang disampaikan ke kita tidak melampirkan indikator penentuan lokasi," tandasnya.

Kamis, 04 September 2014

Hindari Razia Polisi, Biker Nekad Lawan Arus

CILINCING- Takut terjaring razia polisi, puluhan biker yang melintas di Jalan Raya Cacing (dpn pintu Tol KBN) nekad melawan arus untuk menghindarinya.

Aksi pengemudi sepeda motor ini sangat membahayakan jiwanya, mengingat jalan raya Cacing rawan kecelakaan. Ada juga sebagian pengemudi sepeda motor memilih menunggu di halte bus KBN.

"Saya terpaksa lawan arus pak! untuk menghindar razia polisi" kata Ahmad 21, Warga Rorotan.

Operasi tertib lalulintas yang digelar satuan lalulintas Gakum Polda Metro Jaya ini sebagai kegiatan rutin dengan tujuan para pengemudi taat pada aturan lalulintas. Dan di Jalan Cacing ini rawan kecelakaan khususnya bagi pengendara roda dua.

"Operasi ini rutin kita lakukan agar pengemudi taat pada aturan lalulintas" kata Briptu Abdullah petugas satlantas Gakum Polda Metro Jaya.

Balai Uji KIR Cilincing Membludak ! Jalan Cacing Macet

Jakarta - Melelahkan bagi sopir truk dan pegawai balai uji kir di saat membludaknya lokasi pengujian uji kir di Cilincing, Jakarta Utara.
Alhasil dari membludaknya uji kir, sopir truk harus mengantri dari dini hari. Bahkan antrian uraian kendaraan mencapai 1 Km.

Salah satu sopir mobil Box  yang mengantre untuk uji kir di Cilincing bernama Bambang (32) mengatakan, sudah mengantre dari pukul 03.00 WIB dini hari. Meski sudah datang dini hari, ternyata di lokasi sudah banyak truk yang mengantre lebih dulu."Saya sudah bolak-balik datang ke uji kir 3 kali.

Harusnya kir udah diperpanjang tanggal 2 September kemarin," kata Bambang di balai uji kir Cilincing, Jakarta Utara, Jum,at(5/9/2014).

Begitu juga Yayan sopir truk kontainer yang berharap pemerintah dapat memberikan lokasi uji kir yang baru setelah ditutupnya balai uji kir di Kedaung Angke, Jakbar.

"Inginnya yang di Kedaung Angke bisa dibuka lagi, tapi kalau enggak bisa buat tempat baru aja biar nggak padat kaya gini," ujarnya.

Sementara itu, koordinator balai uji kir Cilincing, Henky Suhendra mengeluhkan dengan adanya pelimpahan truk-truk dari balai uji kir Kedaung Angke sehingga membuat kapasitas balai uji kir Cilincing overload.

"Mudah-mudahan gubernur dan wakil gubernur ada solusi untuk menambah pengujian agar kita bisa normal kembali untuk melakukan pengujian dengan ideal, dengan berlebih ini kita takutnya kesannya menguji asal-asalan," ujar Henky.

Menurutnya, dengan banyaknya kendaraan yang diuji ditakutkan banyak alat uji yang mengalami kerusakan.

"Pernah alat rusak, dan tanggal 26 Juli uji kir kita tutup langsung, karena yang rusak itu alat inti," jelasnya.

Henky menjelaskan setiap harinya balai uji kir Cilincing melayani maksimal 200 kendaraan setelah adanya tambahan limpahan dari balai uji kir Kedaung Angke. Semenjak limpahan itu, balai uji kir Cilincing menjadi padat."Kalau tanpa ada tambahan dari Kedaung Angke totalnya setiap hari di Cilincing melayani 120 kendaraan. Tapi sekarang kendaraan yang diuji lebih banyak dari Kedaung Angke," terangnya."Kita harus membatasi kendaraan karena kurangnya tenaga ahli dan nanti kalau terlalu capek bisa saja mengujinya asal-asalan ngujinya. Terus kasihan juga alat ujinya kalau dipaksakan," sahutnya.

Bahkan pihak balai KIR tetap membuka layanan hari sabtu dan minggu.

Pembatasan BBM, Nelayan Merugi 1 Milliar

JAKARTA- Pembatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar sebesar 20 persen oleh pemerintah pusat berimbas buruk bagi nelayan di Muara Baru dan Muara Angke di Jakarta Utara.

Pasalnya, kini mereka tidak dapat melaut lantaran kapal mereka sulit mendapatkan BBM. Alhasil, para nelayan ini merugi hingga Rp 1 miliar per hari.

Dari sebanyak 1.478 kapal di Pelabuhan Muara Angke, 500 diantaranya hingga kini tidak dapat melaut. Tak hanya itu, sekitar 10 ribu anak buah kapal (ABK) pun kini kehilangan mata pencahariannya.

Ketua Himpunan Nelayan Pursein Nasional, James T mengatakan, saat ini seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) yang ada di lingkungan Pelabuhan Muara Baru sudah habis. "Tiap kapal itu diawaki 20-40 orang. Setiap hari tiap awak biasa dapat hasil senilai Rp 100 ribu, tapi dengan tidak melaut mereka tidak dapat apa-apa," ujar James, Kamis (4/9).Saat ini, kata James, sekitar 10 ribu ABK tidak mendapatkan penghasilan. Jika dikalkukasikan penghasilan tiap orang Rp 100 ribu per hari, nilai kerugian mencapai Rp 1 miliar. "Belum lagi kerugian kapal yang rusak karena terlalu lama sandar," katanyaChamid (50), salah seorang operator SPBB 370101 menuturkan, sejak diberlakukannya pembatasan solar, banyak kapal nelayan yang tidak mendapat solar. "Biasanya dapat 1.000 kilo liter solar, sekarang cuma 500 kilo liter. Akhirnya banyak yang tidak bisa dilayani," ungkapnya.

Kepala Bidang Perikanan, Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Liliek Litasari menambahkan, situasi yang sama juga dialami para nelayan di Pelabuhan Muara Angke. Saat ini, kata Liliek, dari sekitar 250 kapal hanya 10 kapal saja yang bisa dilayani. "Para nelayan sudah mengadukan hal ini kepada kami. Kami juga berupaya mencari solusi atas apa yang saat ini dialami mereka," katanya.Ditambahkan Liliek, Pertamina saat ini telah mengeluarkan jatah pasokan bulan Desember untuk digunakan bulan September ini. Ia berharap, cara tersebut bisa menjadi solusi terbaik terkait pembatasan solar ini.

Rabu, 03 September 2014

Ahok : Jangan Coba-Coba Calo Bermain Di Rusun Marunda

Cilincing- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau biasa di panggil Ahok kembali menegaskan kepada calo yang berusaha memanfaatkan keberadan rumah susun Marunda untuk disewa belikan. Termasuk penghuni yang sekarang sudah menempatinya.

"Saya minta kepada calo maupun penghuni di Rusun Marunda jangan coba-coba bermain. Jika ketahuan tak ada belas kasihan kami akan proses hukum" tegas Ahok disela-sela louncing kartu pembayaran sewa rusun melalui Virtual Account Bank DKI di Rusun Marunda, Kamis ( 4/9).

Ahok juga menambahkan, para penghuni rusun jangan takut-takut
melaporkan dan melawan kepada oknum yang berusaha mencari cela untuk transaksi jual beli atau menyewakan kepada penghuni yang bukan haknya.

"Ini rusun disiapkan bukan orang susah. Jika ada ketahuan penghuni maupun pegawai kami yang bermain maka tidak segan saya akan masukan dalam bui" ujarnya.

Bagi ahok peringatan ini, bukan sekedar omong kosong belaka melainkan peringatan keras siapa saja yang berusaha untuk mencari cela buat bermain di Rusun Marunda.

Selasa, 02 September 2014

Korban Gusuran Pembangunan ATP Koja Alami Rugi Milliaran

Koja- Pembongkaran paksa bangunan di Jalan Sulawesi, Koja Jakarta Utara untuk pembangunan Akses Tol Tg Priok ( ATP) menuai protes dan kekesalan para pemilik bangunan. Pasalnya pemilik bangunan merasa proses ganti rugi masih bermasalah dalam status hukum. Misalnya toko Besi dan mesin bubut di Jalan Sulawesi, Koja Jakarta Utara.

Yorri 37, salah satu anak pemilik toko menjelaskan, ia menilai proses pembongkaran oleh petugas cacat hukum. Pasalnya ia belum sempat mengosongkan tempat usaha namun sudah di hancurkan dengan beko.

"Ini tidak manusiawi! didalam toko itu masih ada barang usaha kami yang belum dikeluarkan. Tapi malah dibongkar" teriak Yorri kepada petugas satpol PP yang terus meringsek bangunan miliknya.

Sebelumnya Sekretaris Kota Jakarta Utara, Junaedi mengatakan hari ini dilakukan pembongkaran bangunan di wilayah Jakarta Utara di daerah Kalibaru dan Koja. Total terdapat 9 bangunan yang akan diratakan di 2 daerah tersebut.

"Sebanyak 5 bangunan yang di bongkar di Kalibaru dan  4 bangunan di Koja. Dan kita sudah mempersiapkan evakuasi warga yang bangunannya kami bongkar," kata Junaedi di Kali Baru, Jakarta Utara, Rabu (3/9/2014).

Rencananya diatas lahan bangunan warga yang di bongkar itu akan di bangun tiang pancang akses jalan tol Tanjung Priok. Rumah warga yang sudah dibongkar akan mendapatkan ganti rugi dari Pemko Jakarta Utara.

Pembangunan ATP, Empat Rumah Di Koja Dibongkar

KOJA- Berdirinya bangunan di ruas proyek Akses Tol Priok (ATP) membuat petugas Satpol PP mulai melakukan pembongkaran. Setelah tadi pagi sebanyak 5 bangunan rumah warga di Kalibaru Baru Timur, Kalibaru,Cilincing dibongkar, pembongkaran dilanjutkan ke  empat bangunan rumah warga di Jalan Sulawesi, Koja Jakarta Utara. Hal itu guna melanjutan pembangunan ATP ( Akses Tol Priok).

Sekretaris Kota Jakarta Utara, Junaedi mengatakan hari ini dilakukan pembongkaran bangunan di wilayah Jakarta Utara di daerah Kalibaru dan Koja. Total terdapat 9 bangunan yang akan diratakan di 2 daerah tersebut.

"Sebanyak 5 bangunan yang di bongkar di Kalibaru dan  4 bangunan di Koja. Dan kita sudah mempersiapkan evakuasi warga yang bangunannya kami bongkar," kata Junaedi di Kali Baru, Jakarta Utara, Rabu (3/9/2014)

Junaedi menjelaskan, warga yang terkena imbas pembongkaran nantinya akan dipindahkan ke Rusun Marunda. "Rusun sudah kami siapkan, kami carikan kontrakan tidak ada yang mau," ucapnya.

Kata Junaedi, dalam pembongkaran tersebut pihak Pemkot Jakut akan mengganti rugi Rp 1,9 juta per meter di Kalibaru dan Rp 12 juta per meter di Koja.

Menurutnya, penetapan harga ganti rugi tersebut telah melebihi harga NJOP.

."Kami sudah melakukan upaya penetapan harga Rp 1,9 di Kalibaru dan 12 juta di Koja. Kami telah negosiasi, NJOP saja hanya 700-900 di Kalibaru dan di Koja Rp 5 juta-8 juta, kita di sini membantu mereka agar nilai ganti lebih besar dari NJOP," jelasnya. Dari pembongkaran bangunan tersebut dikerahkan 400 petugas Satpol PP, 200 Polisi, dan 100 TNI.

Sementara itu, Bambang Hariyanto Pengacara warga menjelaskan proses hukumnya saat ini belum selesai, sebab putusan pengadilan Jakarta Utara telah menetapkan ganti rugi sebesar Rp 35 juta.

"Proses hukum belum selesai kenapa sudah ada pembongkaran" ujarnya.

Pemko Jakut Bongkar Paksa Lima Bangunan Untuk ATP

Kalibaru- Sebanyak lima bangunan rumah warga di Jalan Kalibaru Timur RW 7 Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara akhirnya dibongkar paksa ratusan petugas satuan pamong praja Jakarta Utara.

Pembongkaran paksa lima bangunan rumah warga ini karena lahannya  akan dipakai untuk pembangunan ATP ( Akses Tol Priok). Lahan tersebut adalah milik Marulloh, Chaeruddin, khobir,  Darjono dan Rohilah.

Tri Kurniadi Wakil Walikota Jakarta Utara menjelaskan, pihak Pemko Jakarta Utara sebelumnya sudah melakukan sosialisasi kepada para pemilik. Karena pemilik tetap bertahan soal harga ganti rugi akhirnya terpaksa dibongkar.

"Tidak ada perlawanan mereka baik-baik saja, hanya ingin mempertahankan hak ganti ruginya supaya dibayar diatas ketentuan" kata Tri Kurniadi.

Dijelaskan Tri, pemko memberikan ganti rugi lahan tanah kepada pemilik sebesar Rp 1,9 juta/meter. Namun pemilik menuntut harga diatas harga penawaran tadi.

"Ada sebagian pemilik yang sudah mengambil ganti rugi. Dan mereka yang belum mengambil dikonsinasikan ke pengadilan" kata Tri Kurniadi kepada wartawan.

Lahan seluas 600 meter ini direncanakan untuk memasang penyambung tiang dan pilar akses Jalan Tol Priok. Usai penertiban di Kalibaru, pembongkaran di lanjutkan ke kawasan Koja Jakarta Utara.

Pemilik yang bangunannya sudah dibongkar ini sementara akan tinggal di Rumah Singgah kelurahan Kalibaru.

Dalam penertiban ini sebanyak 700 personil dari satuan Pamong Praja,Polisi, TNI dan sejumlah tokoh masyarakat setempat diterjunkan ke lokasi.

Taman Interaktif Kalibaru Berubah Fungsi Jadi Jemuran Warga

Kalibaru- Taman Interaktif di Jalan Kalibaru Timur 4 RW 7 Kel Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara kondisinya memprihatinkan. Selain rusak dan kumuh, areal taman dijadikan tempat jemuran warga.

Warga sekitar berharap kepada pemerintah DKI Jakarta untuk membenahi dan merawatnya agar fungsi taman bisa dimanfaatkan untuk bermain anak-anak.

"Sudah lama kondisi seperti ini pak! Selain di jadikan tempat jemuran, kadang buat tempat hajatan warga" kata Lusi 35, Warga Kalibaru.

Menanggapi keluhan warganya, Sahroni Zein Lurah Kalibaru menegaskan pihaknya sudah melapor dan mengusulkan ke Sudin Pertamanan agar taman interaktif di RW 7 kalibaru untuk diperbaiki supaya bisa di manfaatkan fungsinya. Apalagi taman tersebut satu-satunya lokasi tempat bermain anak-anak di lingkungan itu.

"Mudah-mudahan laporan dan usulan ini direspon cepat oleh instansi terkait" ujarnya. ( Bian)

Senin, 01 September 2014

Warga Minta Pelayanan Kelurahan Pentingkan Masyarakat

Cilincing- Banyaknya aktivitas lurah dan camat mengikuti kegiatan di luar kantor membuat sejumlah pelayanan masyarakat terganggu. Padahal Pemda DKI Jakarta sendiri selalu mengedepankan pentingnya pelayanan prima.

Rosman 45, Warga Tugu Utara dan Soni 33 Warga Kelapa Gading mengeluhkan seringnya aktivitas lurah sering rapat. "Memang sih! ada jadwal rapat di Walikota tapi yaa kalau engga penting bisa diwakilkan" kesal Rosman.

Senada diutarakan Soni warga Kelapa Gading, padahal suasana kantor kelurahan sudah di rubah untuk memberikan kenyamanan terapi buat apa nyaman kalau layanannya tidak baik.

"Kantornya nyaman, layanan kurang.Padahal saya membutuhkan bubuhan tanda tangan lurah. Karena sedang rapat terpaksa menunggu sampai sore" ujarnya.

Baik Soni maupun Rosman merupakan salah satu contoh yang dialami hampir semua warga di kelurahan di Jakarta Utara. Bayangkan saja dalam waktu satu minggu aktivitas lurah ada di kantor selama satu harian bisa dihitung yakni sehari atau dua hari saja.

Sementara itu, salah satu lurah yang di konfirmasi dan enggan disebutkan namanya menjelaskan, kegiatan rapat yang sering di lakukan di luar kantor merupakan wajib yang tidak bisa diwakilkan seperti rapat di kantor Walikota dan Balai Agung Pemda DKI Jakarta.

"Namanya perintah atasan mas! kalau memang harus lurah yang harus hadir tidak bisa di tolak! " ujarnya.


Jumat, 29 Agustus 2014

Diduga Ingin Kuasai Lahan, 131 Preman Diamankan Polisi

Cilincing- Sebanyak 131 orang yang diduga preman, diamankan Kepolisian di Jl Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (29/8). Diduga, mereka ingin menguasai sebuah lahan seluas 2000 meter di RT 04/01, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.Diamankannya para preman tersebut berawal dari laporan warga akan ada serombongan orang berniat menduduki lahan yang dikuasai PT Anugerah Perdana Jaya, di Gang 2, Jl Baru Cilincing, RT 04/01, Cilincing. Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian kemudian melakukan pengamanan agar tidak terjadi bentrok.Kemudian, sekitar pukul 09.00, saat kendaraan rombongan tiba, pihak Kepolisian langsung mengamankan mereka ke Polres Jakarta Utara. Dari hasil pendataan dan penggeledahan yang dilakukan, 3 orang diantara berinisial UJ (32), RD (46) dan DD (23), ditahan dan diproses karena kedapatan membawa senjata tajam."Mereka berasal dari Bogor, Pandeglang, Lebak dan Sukabumi. Informasinya karena ada persoalan saling klaim lahan dan melibatkan massa. Kita hanya mengamankan agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar, Kompol Azhar Nugroho, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Jumat (29/8).Selanjutnya, sebagian massa yang tidak kedapatan melanggar hukum diperbolehkan pulang. Sedangkan mereka yang kedapatan mebawa senjata tajam ditahan untuk diproses secara hukum."Mereka terancam melanggar UU Darurat nomor 1 tahun 1951. Dengan ancaman maksimal penjara selama 5 tahun," tandasnya.

Kamis, 28 Agustus 2014

Warga Minta Pengelolah Ps Kalibaru Bersihkan Bongkahan PKL

Warga yang melintasi akses Jalan Kalibaru Timur III RW 3 Kel Kalibaru, Cilincing mengeluhkan tumpukan bongkaran puing PKL dan sampah  di Ps Kalibaru, Cilincing.
Selain aktivitas warga terganggu, pengunjung pasarpun jadi tak nyaman. " Sampah-sampah puing dari bongkaran PKL Ps Kalibaru ini menutup jalan. Kenapa engga dibersihkan" kesal Arie 34, Warga Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara.
Bongkahan puing ini berasal dari kios sementara Ps Kalibaru yang di tampung di badan jalan tersebut. Setelah pembangunan Ps Kalibaru selesai kini pedagang sudah kembali ke kios barunya.
Sahroni Zein Lurah Kalibaru telah menyurati pihak Pengelolah Pasar untuk secepatnya membersihkan sampah bongkahan itu. Mengingat akses jalan yang selama ini menjadi penampungan sementara akan segera di lakukan perbaikan jalan untuk difungsikan sebagai akses jalan masyarakat. "Saya sudah peringati pihak pasar secepatnya membersihkan puing-puing sampah itu" ujarnya. ( Bian)

Sudah Ada Rambu Dilanggar, Petugas Tindak Parkir Liar


Cilincing- Meskipun pihak Sudinhub Jakut memberikan peringatan keras parkir liar di Jalan Arteri Marunda, Cilincing namun tetap saja kedapatan sopir yang tidak taat pada aturan rambu larangan parkir yang sudah terpasang.
Petugaspun tak menyerah untuk rutin melakukan tindakan. Sebanyak 15 Truk kontainer terpaksa harus di tilang dan wajib mengikuti sidang di pengadilan negeri Jakarta Utara.
"Kemarin kita sudah ingatkan dan memberikan imbuhan larangan parkir di Jalan Arteri Marunda. Jika ada melanggar terpaksa kami tindak" kata Hengki Sitorus.
Sementara itu itu Heru pengemudi Truk Box B 9904 UXL saat tertangkap petugas di arel parkir liar. Bahkan ia tak bisa menunjukkan surat ijin usahanya sehingga petugas langsung menindaknya.
"Lupa pak! tidak terbawa ketinggalan di pabrik" ujarnya.
Operasi rutin parkir liar di Akses Jalan Arteri Marunda upaya tindak lanjut keluhan masyarakat maupun pengguna jalan yang terganggu adanya parkir liar itu. Selain di lakukan operasi rutin, pihak sudin juga memasang belasan rambu larangan parkir disepanjang jalan tersebut. ( Gz)

Sopir Angkot Tak Berseragam Kembali Berkeliaran

Cilincing- Meski kerap dilakukan razia terhadap  sopir angkot yang tak berseragam oleh petugas, tetap saja tak membuat efek jera. Mereka tetap saja melakukan pelaggaran berulang-ulang. Bahkan kerap kali angkot ini di kemudikan oleh anak usia belia remaja dan sopir tembak.

"Mereka kalau sudah mengemudi selalu kebut-kebutan tak memikirkan keselamatan penumpangnya" kata Helda 23, karyawan KBN yang setiap hari menaiki angkot U 03 jurusan Tg Priok-Cakung itu.

Senada diutarakan Titi 15, siswa SMP Bayangkara,Koja . Ia meminta agar angkot yang tak berseragam di tindak. Apalagi sopir ini selalu menurunkan atau memindah penumpang seenaknya sehingga membuat banyak siswa terlambat masuk sekolah.

"Kesal juga pak! Lagi enak-enak duduk disuruh turun pindah angkot alasannya mau mutar balik" ujarnya.

Sementara itu Saidin 45, Sopir angkot KWK 07 Jurusan Semper-Tg Priok menjelaskan, biasanya sopir-sopir tak berseragam itu adalah sopir tembak yang diberikan oleh si sopir resmi. Terkandang mereka sering ugal-ugalan mengingat sebagaian besar anak-anak remaja. Dan mereka itu tak mengantongi SIM.

Hengki Sitorus Kasie Op Sudinhub Jakut menjelaskan, pihak tak henti-hentinya melakukan operasi pada sopir angkot yang tak mengenakan seragam itu. Bahkan dalam satu bulan sudah puluhan sopir tak berseragam ditilang dan ditindak.

Selasa, 26 Agustus 2014

Kapal Paus Milik Dishub Terbakar, 34 orang Terluka

Jakarta - Sebuah kapal penumpang milik Dishub DKI yang disebut kapal 'Paus' terbakar di Kepulauan Seribu, Jakarta. Akibat musibah itu 34 orang mengalami luka bakar.
"Terjadi kebakaran kapal penumpang "Paus" milik Dishub. Korban Luka bakar 34 orang telah dievakuasi ke RSUD Pulau seribu," kata Kasi SDK & Yankes Sudinkes. P.Seribu, Agus dalam keterangannya, Rabu (28/8/2014).
Kapal itu terbakar sekitar pukul 11.30 WIB. Belum diketahui apa penyebab terbakarnya kapal.Menurut Agus, dari total seluruh korban, ada 4 orang yang mengalami luka bakar serius. "Korban luka bakar serius sedang diproses untuk rujukan ke RS di Jakarta menggunakan kapal ambulans," jelas Agus yang disampaikan melalui BPPD DKI.
Polisi menyatakan sedikitnya ada 10 orang korban luka bakar akibat ledakan kapal tersebut. "Kapal meledak di bagian tengah sehingga menimbulkan korban kurang lebih 10 orang luka bakar. Saat ini dirawat di RS Pramuka," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Johanson Ronald Simamora kepada wartawan, Rabu (27/8/2014). 
Johanson mengatakan, lokasi ledakan kapal ini berada sekitar 10 mil dari Pulau Pramuka atau ada di sekitar Pulau Busung. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. "Kapal berangkat dari Dermaga Kali Adem sekitar pukul 08.30 WIB menuju Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa," katanya. (Bian/dk)

Krisis BBM! Puluhan Truk Kontainer Antri di SPBU


Cilincing- Akibat jatah BBM subsidi nasional makin menipis, PT Pertamina (Persero) sempat mengurangi pasokan harian BBM subsidi ke SPBU mulai 5-20%. Hal tersebut berdampak antrean panjang di SPBU. Seperti yang terpantau di Jalan Cacing. Puluhan truk kontainer antri di SPBU.
Samsudin 40, sopir Truk Trailer Pasifik Trans Logistik menjelaskan, ia harus berputar- putar ke sejumlah SPBU di sepanjang jalan Raya Cacing dan semua terlihat sesak dan padat.
"Iya pak! tadi pagi kemari katanya sudah kosong. Tapi siang ini harus antri agar dapatkan solar" katanya.
Meski harus mengantri ia tidak bisa mengisi dengan full karena dibatasi hanya 30 liter atau Rp 150 Ribu saja.
Senada disampaikan Firman, sopir truk kontainer yang sedang mengisi BBM di SPBU KBN Jalan Raya Cacing. Ia heran pembatasan BBM ini justru berdampak kepada orang-orang kecil. Dan kenapa meski setiap pemerintahan baru selalu ada kenaikan BBM.
"Kita-kita orang bodoh mas! Tapi jangan kami terus jadi korbannya" kesalnya. Ironisnya lagi pembelian dibatasi.
Namun diakui para petugas di SPBU, pada pagi hari ini memang sempat terjadi antrean yang cukup panjang. Namun menjelang siang, antrean mulai terurai.
Hasil pantauan sejumlah polisi juga terlihat berjaga-jaga di lokasi SPBU yang dipadati kendaraan. Dan berupaya untuk mengatur arus lalulintas supaya tak berdampak kemacetan.

Ketiga Kalinya Jokowi Tinjau Waduk Kendal Rorotan


Cilincing- Gubernur DKI Jakarta yang juga presiden terpilih Republik Indonesia untuk yang ketiga kalinya melakukan peninjauan dan pengecekan pembangunan Waduk Kendal, Rorotan Cilincing Jakarta Utara.
Jokowi yang tiba sekitar pukul 13.00 siang dengan mendapatkan pengawalan dari Paswanpres langsung turun dari mobil kijang Inovanya menuju lokasi pengerukan waduk.
Jokowi menjelaskan, pembangunan waduk ini harus tetap dilaksanakan hingga selesai. Mengingat di Jakarta masih minim adanya Waduk. " tujuan dibuat waduk ini karena jakarta masih kekurangan tampungan air saat hujan untuk mencegah banjir. Jika tidak cepat membuat waduk akan sulit mendapatkan lahannya" kata Jokowi.
Sebab jika tidak lekas dibuatkan waduk akan kedahuluan develover untuk membangun rumah atau apartemen sehingga Pemda DKI akan susah lagi mencari lahanya.
Ditanya soal target, Jokowi berharap agar pekerjaan pembangunan secepatnya tuntas. Sambil bekerja melakukan pembangunan,proses ganti rugi harus tetap berjalan.
"Rencana totalnya pembangunan waduk ini seluas 50 Ha. Dan yang baru terbebaskan baru 21 ha. Sambil menunggu pembebasan juga sambil dikerjakan. Agar tidak berlarut-larut" ujarnya.
Usai melakukan pengecekan ke lokasi Waduk Sungai Kendal, Jokowi berkesempatan mendatangi warga yang meminta bersalaman. Dan iapun seperti biasa memberikan buku tulis kepada anak-anak dari dalam mobil yang tumpanginya.

Senin, 25 Agustus 2014

Pembangunan Waduk Kendal Rorotan Dikebut !

CILINCING- Enam unit eksavator nampak terus melakukan pengerjaan pengurasan lumpur di waduk Kendal, Rorotan Cilincing Jakarta Utara.
Lanjutan pengerjaan pengurasan lumpur ini guna mempercepat proses pembangunan waduk kendal dapat terlaksana akhir tahun ini.

Aris Ka Alkal PU DKI Jakarta menjelaskan, proses pengerukan di waduk kendal Rorotan dilakukan usia hari raya lalu. Sebanyak Enam unit ampibi eksavator di terjunkan untuk melakukan pengerukan.“Rencananya pengerukan akan dilakukan di areal seluas 21,7 Ha. Saat ini baru di areal 7 Ha yang baru dilakukan pengerukan” ujarnya.
Sementara itu, Kasudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara, Wagiman Silalahi mengatakan sejak bulan April lalu sebanyak enam ekskavator sudah beroperasi di waduk ini. Wagiman menjelaskan, Waduk Rawa Kendal diharapkan bisa memiliki kedalaman hingga 6 meter dan ditargetkan pembangunannya selesai pada 2015.Menurutnya, pembangunan waduk ini akan lebih mudah dan cepat.

"Pembangunan Waduk Rawa Kendal ini akan lebih mudah. Sebab, seluruh lahannya merupakan milik salah satu perusahaan pengembang yang memiliki kewajiban untuk membangun Fasilitas Sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum) kepada Pemprov," jelas Wagiman.
Wagiman menjelaskan, perusahaan pengembang tersebut bernama PT Nusa Kirana. Perusahaan itu, kata Wagiman, menyerahkan lahan seluas 21 hektar sebagai CSR nya."Luas waduk ini diperkirakan 50 hektar. 21 hektar dari pengembang, sementara 29 dari Pemprov DKI Jakarta," kata Wagiman.
Waduk kendal yang dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi Widodo Presiden terpilih ini diharapkan waduk tersebut nantinya bisa menampung air yang berasal dari wilayah Jakarta Timur maupun Utara. Nantinya waduk ini akan terhubung dengan beberapa waduk lainnya melalui kali penghubung sehingga saat hujan selain bisa tertampung juga teratur mengalir ke muara laut. * Bian/geza*

Sabtu, 23 Agustus 2014

Warga Penjaringan Cemas! Tempat Tinggalnya Bakal Digusur

Penjaringan- Warga RW 17 Kel Penjaringan, Jakarta Utara yang berada di bantaran Waduk Pluit akhir September 2014 ini bakal digusur untuk normalisasi Waduk Pluit.Dan wargapun siap-siap untuk angkat kaki.

Meski demikian warga mengaku Pemrov DKI belum memberitahukan adanya rencana penggusuran itu. "Kami belum tau adanya rencana gusuran terhadap ratusan rumah warga disini" kata Gustala Ketua RW 017 Penjaringan. Dan ia meminta Pemda DKI melakukan musyawarah terlebih dahulu agar nantinya tidak merugikan masyarakat.

Rusdianto Camat Penjaringan menegaskan akan menertibkan ratusan rumah warga yang masih bertengger di arel bantaran waduk Pluit mulai dari belakang Pos Polisi sampai ke rumah pompa. "Akhir September penertiban  sudah bisa dilakukan" ujarnya.

Dijelaskan ada 300 rumah warga yang akan ditertibkan seluruhnya berdiri diatas waduk. Dan mereka nantinya akan direlokasi ke Rusun Muara Baru.

Heru Budi Hartono Walikota Jakarta Utara menambahkan Pemda DKI tidak akan memberikan uang kerokhiman atau ganti rugi karena mereka berdiri diatas tanah terlarang. "Kami hanya menyediakan rumah susun untuk tempat tinggalnya" ujarnya.

Kamis, 21 Agustus 2014

Mobil Pengisi ATM Terbakar di Jalan Plumpang-Semper

Koja- Sebuah mobil  minibus APV  pengisi ATM hangus terbakar di Jalan Plumpang-Semper (dpn Indomart gg Masjid) Rawabadak Selatan, Koja Jakarta Utara.

Mobil bernopol B 9148 UQD ini sedianya akan mengisi uang di ATM di Indomart. Entah tiba-tiba langsung hangus terbakar dengan mengeluarkan api besar.

Hingga saat ini nampak pertugas dari Sudin Pemadam Kebakaran sedang melakukan pemadaman. Dalam waktu 15 menit api langsung dipadamkan.

"Saat ini sedang kita selidiki penyebab terjadinya kebakaran" kata Kompol Tumpak Simangungsong Kapolsek Koja.

Akibat kebakaran ini akses Jalan Raya Plumpang-Semper menuju ke Simpang Lima Semper Macet total.

Muckhtar Zakaria Perwira Piket Sudin Damkar Jakut menjelaskan penyebab api sedang dikakukan penyidikan oleh pihak Polsek Koja. Namun info yang didapat dari sopir yang bernama Edward 28 tahun bahwa mobil kondisi sedang menyala,tiba-tiba keluar api dari kap mesin. "Untuk proses penyidikan saat ini sudah diserahkan ke polisi" kata Mukthar.

Selain mengakibatkan uang didalam mobil turut terbakar, sang sopir, Edward (28) mengalami luka bakar ringan dibagian lengan tangan kanan. Terbakarnya mobil tersebut diketahui mulai terjadi sejak pukul 16.50 sore. Saat itu, mobil tengah mengisi uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) salah satu bank BUMN di dalam mini market.

Salah seorang saksi mata, Bariyah (29), warga RW 05, Tugu Utara mengatakan dirinya tengah melintas saat melihat mobil mulai terbakar. Api dilihatnya keluar dari bagian kolong mobil dan dengan cepat membakar seluruh bagian mobil. "Peristiwanya berlangsung dengan cepat. Sempat terdengar ledakan satu kali, mungkin dari bagian tangki bensin, setelah api langsung membesar," katanya. Melihat mobil terbakar, sejumlah warga yang ada dilokasi sempat membantu agar api tidak merambat ke mini market. Beramai-ramai mereka mendorong mobil keluar parkiran hingga ke tepi jalan.

Senin, 18 Agustus 2014

Pengusaha Kabur ! Buruh KBN Terlantar Dan Kelaparan

Cilincing- Ratusan buruh PT. Myung Shiung yang sejak bulan Juni 2014 lalu ditinggal kabur pengusahanya nasibnya terlantar. Ratusan buruh ini bertahan menginap di pabrik untuk menunggu kepastian pembayaran gaji dan THR. Para buruh tak lagi mementingkan kondisinya, mereka tidur di atas pelataran tangga pabrik,di pos satpam bahkan mereka nyaris kelaparan.

Nunung 35, salah satu pekerja PT Mhiung Shiung saat ditemui berharap persoalannya bisa dituntaskan terutama soal uang gaji dan THRnya. Lantaran belum tuntas pembayarannya,ia tak bisa mudik lebaran bahkan membayar uang kontrakan selama tiga bulan ini. Ironisnya lagi saat orangtuanya meninggal dunia di kampung halamannya tak bisa pulang karena tak punya uang.

"Bulan lalu orangtua saya meninggal. Tak bisa saya menengoknya karena tak

Empat Gubuk Pemulung Hangus Terbakar

Cilincing- Empat gubuk hunian  di pemukiman  Gang Salon Ujung RT 3/3 Sukapura, Cilincing Jakarta Utara dilalap si jago merah.

Hunian yang biasa ditempati para pemulung barang-barang bekas ini hangus tak tersisa.

Arifin 45, terkejut saat melihat kondisi tempat tinggalnya sudah hangus terbakar. "Saya engga tau soalnya sedang cari barang bekas. Dan dikasih tau kalau tempat tinggalnya sudah terbakar" ujarnya.

Dalam musibah kebakaran ini, sebanyak 5 DPK dari Sudin Kebakarana Jakarta Utara di terjunkan ke lokasi. Bahkan warga sekitar turut membantu memadamkan api.

"Saya belum tau penyebab terjadi kebakaran ini. Namun kasus ini sudah diserahkan ke polsek Cilincing" kata salah satu petugas pemadam.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 06.40 pagi baru bisa dipadamkan pada pukul 07.35.pagi. kebakaran juga membuat warga yang saat itu akan melakukan aktivitas menjadi tontonan. * bian*

Minggu, 17 Agustus 2014

Parkir Sembarangan Di Arteri Marunda Didenda Rp 500 Ribu/Hari


CILINCING- Meski setiap hari terus di lakukan operasi rutin maupun razia gabungan terhadap parkir liar di sepanjang akses jalan Arteri Marunda, Cilincing namun tetap saja banyak sopir yang masih membandel parkir di jalan tersebut. Dan akses jalan tersebut juga dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan karena jadi biang kemacetan dan kecelakaan.

Untuk itulah pihak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara menggelar sosialisasi Perda No 3 tahun 2012 tentang restribusi daerah menyangkut pelanggaran parkir sembarangan.

Arifin Hamonangan Kasudin Perhubungan Jakut didampingi Hengki Sitorus Kasie Op Sudinhub Jakut menegaskan, berlaku mulai hari selasa 26 Agustus 2014 nanti jika masih ada kedapatan kendaraan yang parkir di sepanjang Jalan Arteri Marunda pihaknya akan melakukan derek ke terminal Tanah Merdeka, Kalibaru.

Dan si pelanggar akan dikenakan biaya restribusi penginapan dan penyimpanan kendaraan sebesar Rp 500 Ribu/hari/Kendaraan. Denda tersebut bisa berlipat ganda bila kendaraan yang tertindak tidak diurus berhari-hari maka dendanya akan berlipat.

"Dengan penerapan seperti ini tidak ada lagi kendaraan truk besar atau truk berat yang seenaknya lagi menaruh kendaraannya di sepanjang jalan ini" ujar Hengki saat memberikan surat himbauan kepada awak sopir di Jalan Arteri Marunda.

Ditambahkan, proses untuk pengambilan kendaraan untuk membayar denda melalui bank DKI. Setelah itu di urus ke kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk pengambilan kendaraan di terminal Tanah Merdeka.

Surya 45, Warga Jalan Kebantenan RW 3 Semper Timur, Cilincing menyambut baik penegasan sudinhub Jakut untuk meminimalisir parkir sembarangan di Jalan Arteri Marunda.

"Saya setuju jika diberlakukan aturan itu supaya jalan ini nyaman dan lancar" ujarnya

Jokowi Cetak Satu Gol! Dan Tiduran di Tribun

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta juga Capres 2014  Joko Widodo menyempatkan diri bermain bola bersama tim selebritis di lapangan bola Waduk Pluit, Jakarta Utara, untuk memeriahkan HUT RI ke 69.

Jokowi satu tim bersama aktor Darius Sinathrya bahkan sempat mencetak satu gol ke gawang lawan.Namun, stamina pria asal Solo berusia 53 tahun tersebut sudah tak se-fit dahulu. Beberapa menit setelah menciptakan kemenangan untuk timnya, Jokowi memutuskan untuk beristirahat mengatur nafas.

"Kan lama sekali nggak latihan, nggak pernah jogging selama empat bulan karena kampanye," kata Jokowi sambil ngos-ngosan di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (17/8/2014).

Terlihat sudah letih, Jokowi mengangkat tangan untuk meminta di ganti, setelah pergantian jokowi lari ke tribun tempat duduk lalu tiduran untuk melepas capeknya.

Dalam laga pertandingan yang berlangsung penuh tawa dan canda dari warga Pluit tersebut, konon katanya Jokowi sempat melakukan pelanggaran. Namun, Jokowi dengan gaya khasnya menolak hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran.

"Gimana? Dia, apa itu, lewat depan saya, saya tendang kakinya saja," katanya berseloroh disusul tawa.Lalu, bagaimana penilaian Jokowi terhadap gol yang dilesakannya barusan? "Kalau seperti itu 10 kali gol terus. Namanya penalti," tutupnya sambil meneguk air mineral dari botol.

Jumat, 15 Agustus 2014

KBN ! Surga Bagi Pendatang Baru Di Jakut

SUKAPURA- Usai libur lebaran penduduk pendatang mulai kembali ke Jakarta dan memulai lagi aktivitasnya. Dari mulai pedagang,nelayan, pembantu rumah tangga hingga pekerja pabrik.

Fenomena membludaknya pendatang baru ke Jakarta bukan hal yang aneh. Salah satunya di wilayah Kel Sukapura, Cilincing Jakarta Utara. Mengingat di wilayah ini terdapat kawasan pabrik yang memperkerjakan ribuan orang.

Puspita 23, perempuan asal Jambi yang mengontrak di RT 4/2 kel Sukapura mengaku nekad datang ke Jakarta untuk bisa cepat dapat pekerjaan. Pasalnya di tempat daerah ia tinggal sangat sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonominya.

"Rencananya mau melamar pekerjaan di KBN pak! Karena di kawasan itu banyak membutuhkan tenaga kerja. Apalagi teman-teman kami banyak yang sudah berhasil" katanya.

Senada juga diutarakan, Tari 21 perempuan asal Serang,Banten dan Yulia 19, asal Brebes ini melihat banyak keberhasilan yang dicapai teman atau kerabatnya yang lebih dulu sudah bekerja di KBN. Iapun nekad dengan berbekal ijazah SMP dan SLTA serta uang Rp 1 juta yang dibawa dari kampungnya.

"Saat ini saya tinggal sama bibi yang sudah dua tahun tinggal di Sukapura. Sudah ada panggilan untuk bekerja. Mudah-mudahan lekas diterima" ujarnya.

Yulia, Puspita dan Tari salah satu dari ribuan warga pendatang di Kel Sukapura yang berjuang untuk dapat merubah nasibnya seperti yang sudah dicapai teman-temannya yang terdahulu. Tetapi buat Pemda DKI Jakarta merupakan pekerjaan rumah tiap tahun untuk bisa menahan derasnya kaum urban ini datang.

Purba Hutapea Kadis Kependudukan Dan Catatan Sipil DKI Jakarta menjelaskan, pihaknya tak bisa melarang atau mencegah kaum urban ini datang ke Jakarta asalkan mereka memenuhi persyaratan seperti punya jaminan tempat tinggal, punya keahlian, jaminan pekerjaan, KTP daerah asal dan keterangan dari RT/RW tempat ia bermukim.

"Jangan nantinya datang tak punya KTP dan pekerjaan,tinggal di kolong jembatan yang justru menambah persoalan sosial di Ibukota. Dan mereka ini akan dipulangkan kembali ke kampung halamannya" ujar Purba Hutapea.

GELAR OPERASI BINA KEPENDUDUKAN

Sementara untuk melakukan pendataan bagi penduduk pendatang di Ibukota Dinas Kependudukan DKI Jakarta menggelar operasi bina kependudukan di wilayah yang padat penduduk pendatangnya. Salah satunya di wilayah Kel Sukapura, Cilincing Jakarta Utara.

Menurut Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakarta Utara sasaran Biduk ( Bina Kependudukan) di Kel Sukapura karena di wilayah itu disinyalir bermukimnya penduduk pendatang baru. Dan lingkungannya banyak rumah kos-kosan serta kontrakan yang di huni sebagian besar pekerja pabrik di KBN.

"Sasaran Operasi Biduk di Sukapura karena lokasinya merupakan pemukiman padat penduduk yang berdekatan dengan KBN,cenderung mayoritas banyak pendatangnya" kata Edison Sianturi.

Ditambahkan Edison, para penduduk pendatang yang terjaring operasi ini akan diberikan Surat Keterangan Domisili Sementara (SKDS) selama satu tahun. Surat tersebut dibutuhkan untuk kepentingan pendataan bagi Sudin maupun pengurus RT/RW keberadaan warga pendatang yang menetap sementara saat ini.

Junaidi Seko Jakarta Utara meminta kepada perangkatnya seperti camat dan lurah agar melakukan pendataan kepada penduduk pendatang di wilayahnya bersama RT/RW dengan dibekali surat SKDS tadi. Supaya data tersebut sangat penting dan bermanfaat terutama keberadaan pendatang baru.

"Sangat baik program Biduk ini yang merupakan salah satu imbuhan gubernur supaya masyarakat yang datang ke jakarta itu tertib dan taat administrasi kependudukan " ujarnya.

Sebab jika tidak terpantau dan terpantau bukan tidak mungkin nantinya akan menjadi persoalan sosial baru di Ibukota,contohnya masalah PMKS.

Terbukti dalam operasi bina kependudukan di kel Sukapura ini terjaring 273 warga pendatang terjaring operasi Biduk.

Gaji Tak Dibayar, Pemain Persitara Tolak Tanding

Pemain Menolak Tanding, Persitara Kembali Gagal Gelar Partai KandangSetelah Senin (11/8) gagal menggelar partai kandang, kali ini Jumat (15/8), Persitara kembali gagal menggelar pertandaingan kandang. Bila sebelumnya partai kandang urung dilaksankan karena stadion di gembok, sekarang pemain yang menolak bertanding karena belum digaji.Para pemain Persitara sendiri belum menerima haknya sejak kompetisi divisi Utama Indonesia Super League digelar Mei lalu. Sedangkan untuk pertandingan melawan PS Bangka, tuntutan mereka hanya meminta dibayarkan honor pertandingan. Namun, karena keterbatasan anggaran, hal itu tak bisa direalisasikan.Kapten kesebelasan Persitara, Fathul Ahda, mengaku sudah berlaku toleran terhadap manajemen klub. Ia bersama belasan kawan lain sudah mengalah dengan tidak ngotot meminta gaji mereka selama 4 bulan."Kemarin kita dijanjikan, kita sudah toleran, hari ini yang kita minta hanya uang terima kasih. Tapi ternyata manajemen juga tidak menyanggupi," tegasnya.Dikatakan Fathul, sejak awal kompetisi digelar bulan Mei lalu mereka belum menerima haknya. Bahkan, pada saat hari raya para pemain juga tidak mendapat tunjangan apapun.Pelatih tim Persitara, Darwis, mengatakan dirinya tidak bisa memaksa pemain untuk bertanding. Sebab, ia memahami kondisi mereka yang sudah tidak digaji sejak 4 bulan lalu."Saya meyerahkan sepenuhnya kepada pemain. Wajar bersikap demikian karena memang sejak pertama liga digulirkan, mereka belum pernah menerima hak-nya," katanya.Sekretaris Tim Persitara, Roni Wunur, membenarkan bahwa dirinya hanya dipeegangi anggaran sebesar Rp 10 juta oleh manajemen. Uang tersebut, rencananya digunakan untuk membayar hutang lapangan sebesar Rp10.100.000,."Itu dia kalau kita bayar lapangan, pemain tidak terima honor. Saat ini Ketua umum Rizal Hafiz sudah mundur tapi secara legalitas belum diserahkan," katanya.Terkait kisruh kepengurusan klub yang masih belum ada kejelasan, Roni, mengaku tidak bisa berkomentar banya. Sedang terkait adanya ancaman sangsi dari PSSI, dirinya hanya pasrah.Sedangkan pengelola Stadion Tugu, Koja, Sumarno, mengatakan pihak Persitara masih memiliki tunggakan sebesar Rp 10.100.000, pada musim liga 2014. Sedang di musim 2013 lalu yang terbagi dari dua manajemen Persitara, secara keseluruhan tunggakannya sekitar Rp 104 juta."Kalau perintah Kepala UPT, sebelum dilunasi yang tunggakan tahun 2014, kita tidak bisa memberikan ijin. Tapi tadi Sekretaris Tim mengaku akan membayar, maka gembok lapangan kita buka," tandasnya.

Ratusan Buruh KBN Dan Pendatang Baru Terjaring Biduk



CILINCING- Banyak pendatang dari luar daerah ke kota jakarta untuk mencari pekerjaan akan tetapi banyak penduduk yang tidak mendaftarkan diri atau lapor ke wilayah setempat, ini menyebabkan wilayah semakin padat dengan tidak terdata nya penduduk dari luar daerah.

 Tercatat data pendatang baru terbanyak di kelurahan sukapura, kecamatan cilincing, Jakarta Utara. Pasalnya  wilayah di kel sukapura bedekatan dengan kawasan berikat nusantara (KBN),yang disinyalir banyak pendukung pendatang serta pekerja yang masih berstatus sebagai penduduk daerah. Tercatat 273 orang rata- rata penduduk daerah yg belum lapor ke wilayah tersebut. Maka dari itu Suku dinas kependudukan dan catatan sipil merazia penduduk yang bukan domisili DKI Jakarta untuk lapor secepatnya, jika untuk tinggal di jakarta sementara maka lapor ke RT,RW, serta Kelurahan, jika ingin menjadi penduduk tetap segere urus surat pindah dari daerah sesuai prosedur yang telah di tetapkan.

Purba Hutapea Kepala dinas kependudukan dan catatan sipilDKI Jakarta didampingi Junaidi Seko Jakut serta Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakut  menjelaskan, "kebanyakan penduduk dari daerah datang ke jakarta dengan alasan pekerjaan di ajak oleh temen, keluarga bahwa mencari pekerjaan di jakarta itu mudah, selain itu dengan alasan perut apa aja di lakukan asal bisa isi perut," ujarnya.

Dijelaskan Purba, Operasi Biduk ini bertujuan agar mereka yang datang ke Jakarta yang mempunyai persyaratan seperti KTP Daerah,jaminan pekerjaan dan tempat tinggal maka diberikan SKDS (Surat Keterangan Domisi Sementara).

Dalam operasi biduk ini, Kadis Dukcapil bersama aparatnya di dampingi petugas satpol PP menelusuri gang-gang dan rumah-rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal para pekerja maupun pendatang baru.

Sementara itu Junaidi Seko Jakut menambahkan, Setelah di razia oleh petugas yang tersebar di 5 wilayah kelurahan sukapura maka penduduk yang terjaring operasi Biduk ini segera melapor ke RT/RW dan ditanyakan apakah di jakarta untuk sementara atau tinggal selama nya di jakarta,kemudian melengkapi persyaratannya.

"Apa yang disampaikan oleh pak gubernur, pemda DKI tidak melarang orang daerah datang ke Jakarta asalkan ada jaminan kerja, tempat tinggal yang layak dan membawa persyaratan.
bukan liar seperti di bawah jembatan atau di jalanan" tuturnya.


Sementara itu Marni (21) asal bekasi sudah 2 tahun tinggal di jakarta beralamat jl swadaya rt 5 rw 2 kelurahan sukapura, buruh di KBN ini mengatakan lebih nyaman tinggal di jakarta sudah betah juga tapi saya belum lapor selama saya tinggal di jakarta, setelah di razia petugas saya di suruh lapor" ujarnya.

Begitupun Sulastri 20, teman kontrakannya warga asal Jambi, ini baru sepekan tinggal di Sukapura. Rencananya ada saudaranya yang akan memberikan pekerjaan di kawasan pabrik di KBN."Kalau memang ini aturan yang memang harus di patuhi" kata Lastri yang kemudian dibawa petugas ke kelurahan untuk mengurus SKDS.

Operasi Biduk (bina Kependudukan_) oleh Pemko Jakarta Utaera dilaksanakan selama dua hari jum,at dan sabtu ini.


Kamis, 14 Agustus 2014

Wajah Baru Serbu Kawasan KBN Untuk Mengadu Nasib

Cilincing- Setelah satu minggu usai hari raya Idul Fitri, wajah-wajah baru yang berasal dari daerah mulai memadati Jakarta Utara. Kondisi ini terlihat di dalam kawasan berikat nusantara (KBN) Cakung, Cilincing Jakarta Utara.
Sejak pukul 07.00 pagi wajah-wajah baru ini mendatangi pabrik-pabrik yang ada didalam kawasan itu. Dengan berbekal ijazah dan map lamaran pekerjaan berharap bisa diterima bekerja.
Aisyah 20, wanita asal Labuhan, Serang Banten ini nekad mengadu nasib agar kelak diterima bekerja bisa membantu kebutuhan ekonomi keluarganya di Serang.
"Ini baru hari pertama, tadi udah taruh lamaran di PT. Dragon. Dan besok diminta kembali lagi" kata Aisyah yang tinggal dikontrakan di kawasan Kompi Jenggot RW 1 Sukapura, Cilincing Jakarta Utara.
Begitupun disampaikan Yunita 21, wanita asal Palembang yang berusaha mengadu nasib untuk mendapatkan pekerjaan di KBN. Meski dirinya baru pertama datang ke Jakarta namun ia tinggal bersama sang kakak yang sudah bekerja di KBN.
Mujiono Kasudin Disnakertrans Jakut menerangkan, agar pihak perusahaan dalam melakukan penerimaan pekerja baru sesuai dengan aturan dan melaporkan ke sudin. Tujuan agar tenaga kerja baru tersebut tidak hanya sekedar dipekerjakan yang tidak sesuai aturan UU Tenaga Kerja sehingga dampaknya ketika ada sengketa para pekerja ini akan melapor ke Sudin Nakertrans.
"Kita akan turunkan pengawas ke kawasan untuk memonitoring penerimaan pekerja baru itu" ujarnya.

Antrian KIR Cilincing Macet ! Buruh KBN Jalan Kaki

Cilincing- Dampak antrian kendaraan di kantor pelayanan PKB KIR Cilincing di Jalan Cakung-Cilincing berdampak macet total di Jalan Tipar Cakung dan Simpang Lima Semper.Ratusan kendaraan antri hingga mencapai 5 Km.


Akibat macet ini, ribuan pekerja KBN yang akan melakukan aktivitasnya terpaksa berjalan kaki untuk sampai ke tujuannya.

"Saya jalan kaki sudah 1 Km pak! kalau nungguin macetnya selesai bisa terlambat masuk kerja" kata Sumiyati 23 Buruh PT Koonan Jaya.

AKP Iskandar Kanitlantas Polsek Cilincing menjelaskan dampak macet disebabkan antrian panjang di layanan PKB Cilincing yang sejak sepekan lalu ini menimbulkan kemacetan. Ia juga telah meminta kepada pihak UPT PKB Cilincing untuk mencari solusi agar tidak berkepanjangan.

Bocah 9 Tahun Tewas Terlindas Truk Kontainer


Cilincing- Bocah siswa SD kelas 3 di Semper Barat Cilincing Jakarta Utara tewas seketika di lindas truk kontainer di Jalan Raya Tipar Cakung, Semper Barat Jakarta Utara.

Korban tercatat sebagai siswa SDN Semper Barat ini berangkat dari rumah untuk les bimbel di Jalan Tipar Cakung. Sekitar jarak 20 meter dari tempat bimbelnya tiba-tiba terlihat truk kontainer dari arah berlawanan langsung menabrak hingga korban meninggal di tempat.

"Saya lihat sudah tergeletak tapi mendengar suara teriak. Lalu saya teriak minta tolong" kata Tarmi 62, Pedagang Rokok yang berada persis didepan lokasi kejadian.

Mendengar teriakan, truk berhenti lalu si pengemudi melarikan diri dan kendaraan ditinggalkan ditengah jalan.

AKP Iskandar Kanitlantas Polsek Cilincing menjelaskan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 14.30 siang di Jalan Tipar Cakung, Semper Barat, Cilincing Jakarta Utara.

Korban bernama Intan Permata Sari berusia 9 tahun  warga Jalan Kampar Ujung RT 18/1 Semper Barat saat itu sedang mengendarai sepeda menuju tempat Bimbel ( Bimbingan Belajar). Tiba-tiba dari arah selatan ke Utara jalan Tipar Cakung melintas truk kontainer 20 fit milik PT.Mandiri Global Transport, korban dari arah berlawanan Utara ke Selatan diduga terpeleset dan terjatuh ke kiri hingga masuk ke dalam kolong truk trailer dan terlindas roda belakang. Korban meninggal dunia di tempat. Sementara truk trailer berwarna putih B 9919 UEM  diamankan warga sekitar ke dalam asrama Yon Ang Air.

"Kendaraan sudah kita amankan, dan petugas kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku tabrak lari ini" ujar AKP Iskandar.

Kasus kecelakaan ini sudah diserahkan ke pihak Lakalantas Polres Jakarta Utara untuk dilakukan penyidikan. Mayat korban langsung di bawa RSCM untuk di otopsi. Barang bukti sepeda dan truk sudah diamankan ke Pospol Budi Dharma.

Akibat kecelakaan ini, akses Jalan di Tipar Cakung macet total mengingat truk kendaraan berada ditengah jalan dan banyaknya warga yang ingin menyaksikan kecelakaan. ( Bian)

Jumat, 28 Maret 2014

Pembangunan Jembatan Ps Kaget Picu Kemacetan Dan Rawan Kecelakaan

Koja- Lambannya pembangunan jembatan Ps Kaget di Jalan Plumpang-Semper, Koja berdampak kemacetan dan rawan kecelakaan bagi pengguna jalan yang melintasinya.
Pasalnya di lokasi titik pembangunan jembatan yang mengalami penyempitan membuat sejumlah kendaraan berebut untuk melintas. Alhasil menimbulkan kemacetan dan banyak kendaraan bermotor terjatuh.
"Meskinya pihak Kontraktor berkoordinasi dong dengan petugas supaya ada pengaturan. Kalau kaya begini bukan cuma macet melainkan membahayakan buat roda dua maupun pejalan kaki" ujar Ripto 45, Warga Rawabadak Selatan, Koja Jakarta Utara.
Zueni Yusuf Kabid Prasarana dan Sarana Jalan dan Jembatan PU DKI Jakarta menjelaskan, pihak akan meminta kepada pihak pemborong untuk melakukan koordinasi agar proses pelaksanaan pembangunan jembatan tidak banyak menggganggu pengguna jalan. " Jika memang berdampak macet kami minta maaf,pembangunan jembatan ini nantinya bermanfaat bagi masyarakat.Namun kami juga akan minta kontraktor atau pemborong untuk melakukan koordinasi semua pihak " ujarnya.

Warga Keluhkan Sampah Dan PKL Depan Ps Kalibaru

Kalibaru- Tumpukan sampah serta lapak Pedagang Kaki Lima di depan Pasar Kalibaru dikeluhkan warga sekitar maupun pengguna jalan yang melintas di Jalan Kalibaru Timur II RW 3 Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara.

Terganggunya warga sekitar disebabkan tumpukan sampah yang menggunung ditambah lagi lapak-lapak PKl yang belum pindah ke dalam Ps Kalibaru yang sudah selesai renovasi.

Anwar 47, Warga RW 3 Kalibaru menjelaskan, sesuai perjanjian para PKL ini boleh menempati Di tempat penampungan sementara selama 12 bulan hingga selesainya pembangunan pasar. Kenyataannya 80 pedagang tetap berjualan di badan jalan ditambah lagi limbah dan sampah pasar di tumpuk di tengah jalan. "Kalau sudah begini jangankan kendaraaan roda empat yang melintas, sepeda motorpun tak bisa melewatinya" katanya.

Menanggapi hal ini Sahroni Lurah Kalibaru menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan keluhkan warganya ke pihak pengelolah PD Pasar Jaya Ps Kalibaru. Agar sampah-sampah maupun PKL yang memanfaatkan badan jalan ini segera diatasi.

"Kita sudah ingatkan melalui surat kepada pihak pengelolah pasar. Namun hingga kini tak bisa dituntaskan" ujarnya.

Sekedar diketahui akses Jalan Kalibaru Baru Timur II ini merupakan akses jalan utama warga yang hendak kantor kelurahan,puskesmas dan sekolah. ( Siti Ghiza)

Kamis, 27 Maret 2014

Nelayan Marunda : Meski Ada Solusi Alternatif Bagi Profesi Nelayan

Sejumlah nelayan di pesisir Pantai Marunda meminta kepada pihak Pemko Jakarta Utara untuk memikirkan serius persoalan nasib para nelayan yang terus menerus di hantui berbagai masalah. Untuk itu, nelayan meminta agar program-program yang di berikan nelayan betul-betul bermanfaat yang bisa di berkelanjutan.

Seperti yang disampaikan Gopal 56, nelayan Marunda Kepu, Cilincing bahwa nelayan yang masih tetap bertahan mencari ikan di laut bisa dihitung dengan jari. Dan mereka lebih memilih alih profesi sebagai pedagang maupun buruh kasar. Meskinya Pemerintah bisa menyiapkan bantuan khusus yang langsung terkait dengan profesinya seperti pembuatan ternak ikan dengan bagan apung, maupun ternak ikan di darat. Pasalnya jika nelayan hanya di berikan bantuan berupa alat atau sembako tidak mendidik untuk mereka bisa berkarya. "Sekarang ini sulit buat nelayan untuk mencari ikan, selain laut sudah tercemar, juga batas jarak kemampuan perahu tak sesuai dengan perahu yang mereka punya" ujarnya.

Ditambahkan Gopal, padahal bantuan setiap tahun di berikan pemerintah, namun hasil bantuan yang diberikan justru tidak kelihatan hasilnya. "Harusnya kalau dapat bantuan pasti ada hasil yang dicapai. Tapi malah terus menerus berharap bantuan" sahutnya.

Gopal berharap kedepannya, Pemko Jakarta Utara untuk memberikan solusi alternatif yakni berupa bantuan yang bermanfaat supaya nelayan tidak lagi menunggu bantuan setiap tahun.

Nelayan Gigit Jari, Ratusan Ikan Mati di Pantai Marunda

Nelayan di Pantai Marunda mengeluhkan banyaknya ikan yang mati di perairan sekitar Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Nelayan menduga kematian ikan tersebut disebabkan oleh limbah yang meracuni perairan. Ratusan ikan yang mengapung dan terseret ke tepi pantai itu mulai terlihat sejak Senin (24/3) lalu. Selain di bibir pantai, sejumlah nelayan juga mengaku melihat banyak ikan yang mati di laut wilayah Marunda.

Ketua Kelompok Nelayan Pesisir Pantai Marunda Al-Alam Aslik (62), menduga kematian ikan tersebut disebabkan pencemaran limbah industri perusahaan-perusahaan besar di sekitar lokasi serta limbah rumah tangga yang terbawa melalui sejumlah kali dan kanal yang bermuara ke laut Marunda.

“Kita juga tidak tahu ini limbah dari mana? Tapi di sekitar sini ada kawasan industri seperti KBN, Marunda Centre dan lainnya,” katanya, Kamis (27/3).

Pihaknya, kata Aslik, sudah sejak lama menyampaikan keluhan nelayan terkait kematian ikan secara mendadak di perairan di utara Jakarta. Bahkan dia juga sudah mengirimkan sampel air laut sesuai permintaan Perikanan Peternakan dan Kelautan (P2K) Jakarta Utara. Namun sampai saat ini belum ada respon.

Kepala Sudin (sudin) Perikanan Peternakan dan Kelautan (P2K) Jakarta Utara Liliek Litasari mengaku belum mendapat informasi mengenai temuan nelayan di Pantai Marunda. Namun, dia mengaku, tidak aneh dengan dugaan pencemaran di Pantai Marunda.

"Posisinya itu (Pantai Marunda) kan muara kali. Air sejumlah kali pun masuk ke sana, selain itu perusahaan besar juga banyak di sekitar sana. Jadi kalau ada limbah memang mungkin saja, kita akan cek ke lapangan," tegasnya.

Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono mengatakan pencemaran yang terjadi di daerah pesisir seperti di Marunda kemungkinan karena faktor kompherensif limbah yang berasal dari Kali ataupun arus balik dari laut. Selain itu, kata Heru, ia juga akan menindaklanjuti adanya indikasi dan dugaan pabrik di kawasan sekitar yang membuang limbah di perairan tersebut “Dugaan itu pasti ada, memang kita harus meningkatkan pengawasan. Setelah ini saya akan koordinasikan dengan Sudin Perindustrian dan Sudin Perikanan Peternakan dan Kelautan untuk mengecek langsung,” ungkapnya.